Filosofi Pakaian Adat Rote yang Dipakai oleh Capres Ganjar Pranowo yang Hadir dalam Debat Cawapres Pilpres 2024

Filosofi Pakaian Adat Rote yang Dipakai oleh Capres Ganjar Pranowo yang Hadir dalam Debat Cawapres Pilpres 2024
Filosofi Pakaian Adat Rote yang Dipakai oleh Capres Ganjar Pranowo yang Hadir dalam Debat Cawapres Pilpres 2024 (ist/ig/ganjar_pranowo)
0 Komentar

sumedangekspres – Filosofi Pakaian Adat Rote yang Dipakai oleh Capres Ganjar Pranowo yang Hadir dalam Debat Cawapres Pilpres 2024 yang diselenggarakan pada hari Jum’at malam (22/12) tentunya menarik perhatian publik.

Masyarakat tidak hanya fokus pada penyampaian Visi Misi nya saja, namun juga dengan pakaian atau kostum apa yang digunakan saat debat Capres ataupun debat Cawapres.

Pada debat Cawapres digelar di gedung JCC, Senayan, Jakarta, Jum’at (22/12) publik menyoroti para paslon menggunakan pakaian khasnya masing-masing.

Baca Juga:Ketiga Capres-Cawapres Hadir dengan Kostum Khas dalam Debat Cawapres Pilpres 2024Jasa Marga Perpanjang Waktu Operasional Tol Padaleunyi Km 149 Selama Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjar Pranowo yang turut hadir dalam acara debat Cawapres terlihat menggunakan pakaian adat Rote NTT dengan kesan unik dan membudaya.

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas pakaian adat Rote NTT yang digunakan oleh Capres Ganjar, dan bagaimana filosofinya. Yuk simak!

Pakaian adat Rote menjadi salah satu pakaian adat dari Nusa Tenggara Timur yang paling populer.
Karena pakaian adat Rote ini telah menjadi ikon dari pakaian adat Provinsi NTT.

Pakaian adat rote untuk pria biasanya memiliki ciri khas kemeja polos berwarna putih dengan lengan panjang yang dipadukan bersamaan dengan kain tenun sbagai pengganti celana, dan kain bemotif senada dengan bawahannya yang disampirkan di pundak kanan hingga pinggang kiri.

Selaian kain tenun yang menjadi khasnya, ciri khas lain yang dimiliki pakaian adat Rote terletak pada adanya Ti’i langga. Ti’i langga merupakan topi khas Rote dengan bentuk menyerupai topi Meksiko.

Bahan dari Ti’i langga ialah daun lontar yang sudah kering dan berwarna kuning kecoklatan.

Filosofi Pakaian Adat Rote

Tidak hanya terkesan unik dan indah, ternyata pakaian adat Rote juga memiliki makna dan juga filosofinya loh!

Baca Juga:Menteri Agama Gus Yaqut Hadiri Kemah Bakti Harmoni Beragama II Saka Amal Bakti di Jatinangor SumedangMenteri Agama RI Membuka Kantor Kemenag Sebagai Tempat Ibadah Natal Tahun 2023

Topi Ti’i Langga yang menjadi ciri khas dari pakaian adat Rote memiliki makna dan simbolisme yang mendalam dalam budaya mereka.

Bentuk runcing di bagian atas topi ini dapat diartikan sebagai representasi dari sifat dan karakteristik masyarakat Rote.

Dalam banyak budaya di seluruh dunia, pakaian adat sering kali mencerminkan nilai-nilai, keyakinan, dan identitas komunitas tersebut.

0 Komentar