sumedangekspres – Presiden Joko Widodo mengungkapkan jika terjadinya gagal panen yakni karena perubahan cuaca salah satunya karena adanya fenomena El Nino.
Hal tersebut menyebabkan harga beras di seluruh dunia termasuk Indonesia melambung tinggi atau mengalami kenaikan.
Dengan berkurangnya produksi beras namun konsumsi beras di Indonesia tidak mengalami perubahan, hal tersebut tentunya menyebabkan terjadinya kekurangan suplai yang mengakibatkan naiknya harga beras.
Baca Juga:Presiden Joko Widodo Resmikan Rumah Sakit PPN dan Rumah Sakit TNIMembangun Era Keberlangsungan Media di Era Artificial Inteligence (AI)
Berdasarkan situs resmi Badan Pangan Nasional yang diakses Senin, harga rata-rata beras premium secara nasional mencapai Rp16.100 per kg.
Pemerintah kini telah menyalurkan bantuan beras kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang bertujuan untuk meringankan beban KPM terhadap kenaikan harga beras.
Bantuan beras tersebut di salurkan di bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2024.
Bantuan pangan tersebut sudah terlaksana sejak awal tahun 2023 dalam 2 tahapan dan kemudian Kembali dilanjutkan lagi pada tahun 2024 ini.
Jokowi juga megungkapkan jika APBN masih memungkinkan maka bantuan pangan akan diperpanjang.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan peninjauan terhadap stok beras di salah satu pusat perbelanjaan Transmart Mall Kota Kasablangka di Jakarta, Senin.
Mendag mengungkapkan menyelidiki lebih lanjut penyebab kenaikan harga beras tersebut guna mencari solusi yang tepat.
Baca Juga:7 Rekomendasi Sunscreen Non-Comedogenic yang Aman untuk Semua Jenis Kulit!Bahaya Body Bleaching yang Harus Anda Ketahui!
Sebagai upaya penanggulangan, pemerintah memutuskan untuk mempercepat distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.