Angin Puting Beliung Hantam Kawasan Industri

RUSAK BERAT: PT Multi Anugerah Utama (MAU), salah satu perusahaan yang berlokasi di kawasan Industri Dwipapuri
RUSAK BERAT: PT Multi Anugerah Utama (MAU), salah satu perusahaan yang berlokasi di kawasan Industri Dwipapuri Cimanggung, mengalami kerusakan cukup parah akibat dari bencana angin puting beliung yang melanda, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, CIMANGGUNG – Selain merusak rumah warga, angin puting beliung juga memporak porandakan bangunan PT Multi Anugerah Utama (MAU) di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung. Menurut data yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang, terdapat 12 orang yang mengalami luka ringan akibat bencana ini. 

“Dari 12 orang tersebut di antaranya, delapan orang merupakan karyawan dari PT Kewalram, satu orang adalah security dari PT Nabati Karina, serta dua warga dari Dusun Ciparuang dan satu warga dari Dusun Sukamaju, Desa Mangun Arga,” jelas PJ Bupati Sumedang Herman Suryatman, baru-baru ini.

Selain korban luka, lanjut Herman, kerugian materiil juga cukup signifikan. Sekitar 137 kepala keluarga (KK) yang tinggal di beberapa dusun di Desa Mangun Arga, Kecamatan Cimanggung, mengalami kerusakan rumah. 

Baca Juga:Disnakertrans Pastikan Pabrik Tetap Beroperasi13 Pabrik Terkena Dampak Puting Beliung. Ratusan Pegawai Terluka, Produksi Terhenti

“Selain itu, sebanyak 264 KK di Desa Cintamulya, Kecamatan Jatinangor, serta 10 KK di Desa Cisempur, Kecamatan Jatinangor, juga terdampak oleh bencana ini,” imbuhnya.

Akibatnya kawasan industri Dwipapuri Cimanggung juga mengalami kerugian yang cukup besar. Beberapa pabrik seperti PT. Kahatex, PT. Dwi Papuri, PT. Grasia, PT. Sterin, PT. Boga Unggul Jaya, PT. Iwaki, PT. Gaha Green, PT. Budi Agung, serta beberapa gudang dan fasilitas lainnya seperti Gudang PT. Dwi Papuri, PT. Kwaram dan PT. Nabati Karina mengalami kerusakan berat. 

Selain itu, mati listrik juga terjadi akibat kabel yang terputus karena pohon tumbang dan atap bangunan yang rusak.

“Pemerintah Kabupaten Sumedang telah melakukan respons cepat dengan mengirim tim penanganan darurat ke lokasi untuk melakukan evakuasi korban, penanganan medis dan pendataan kerusakan. Kemudian upaya perbaikan infrastruktur dan pembersihan sisa-sisa bencana juga telah dilakukan untuk memulihkan kondisi secepat mungkin,” terang Herman.

Dalam penanganan bencana ini, berbagai pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, relawan, serta masyarakat sekitar turut memberikan dukungan dan bantuan untuk memastikan proses penanganan berjalan lancar.

“Dengan bersatu padu dan saling membantu, diharapkan proses pemulihan dan rekonstruksi pasca-bencana dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta dapat membantu korban untuk segera pulih dari musibah yang mereka alami,” tutur Herman. (kos)

0 Komentar