sumedangekspres – Bagi sebagian besar umat Muslim, puasa merupakan kewajiban agama yang dilakukan selama bulan Ramadan.
Namun, bagi sebagian orang yang menderita gangguan asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), puasa bisa menjadi momok yang menakutkan.
Pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah aman bagi mereka untuk berpuasa?
Baca Juga:Kian Memanas, Media Korea Kini Rilis Foto Kencan Pasangan Aktor dan Aktris Han So Hee dan Ryu Jun YeolTim Voli Megawati Red Sparks Menelan Kekalahan Telak 3 Set Langsung dari IBK Altos
Pada dasarnya, tidak ada larangan yang tegas terkait dengan puasa bagi pengidap gangguan asam lambung dan GERD selama kondisinya terkontrol.
Namun, seperti halnya dalam segala hal yang berkaitan dengan kesehatan, ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan dengan matang sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Salah satu pertimbangan utama adalah kondisi kesehatan secara umum. Jika seseorang dengan gangguan asam lambung atau GERD sedang mengalami flare-up atau gejala yang parah, seperti sensasi terbakar di dada atau sesak napas, maka sebaiknya mempertimbangkan untuk tidak berpuasa.
Memaksakan diri untuk berpuasa dalam kondisi seperti ini dapat memperburuk kondisi kesehatan dan menyebabkan ketidaknyamanan yang lebih besar.
Namun demikian, beberapa ahli meyakini bahwa penderita masalah lambung masih bisa berpuasa selama kondisinya terkontrol dengan baik dan obat rutin tetap diminum sesuai anjuran dokter.
Kontrol yang baik atas gangguan asam lambung atau GERD dapat membantu dalam menjalani puasa dengan lebih nyaman.
Selain itu, sangat penting bagi penderita gangguan asam lambung atau GERD untuk tetap memperhatikan pola makan dan minum mereka, terutama selama bulan puasa.
Baca Juga:Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Puasa, Berikut Tips dan Makanan yang Harus DihindariTips Makan Sehat untuk Penderita Hipertensi saat Berpuasa
Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks atau naiknya cairan asam dari lambung ke kerongkongan, seperti makanan pedas, berlemak, dan berminyak.
Lebih baik memilih makanan yang ringan dan mudah dicerna serta menghindari makanan besar dalam satu waktu. Porsi kecil namun sering lebih disarankan.***