Pj Bupati Yudia: Kemiskinan Ekstrem Harus Diatasi dengan Cara Ekstrem

Foto: Dok Humas Sumedang
Foto: Dok Humas Sumedang
0 Komentar

sumedangekspres – KOTA – Pj Bupati Sumedang Yudia Ramli menyebutkan, pengentasan kemiskinan ekstrem merupakan tugas yang berat. Oleh karena itu, harus dilawan dengan cara-cara yang ekstrem pula. 

Hal tersebut diungkapkan Pj Bupati Yudia Ramli dalam Rapat Koordinasi bersama Forkopimda di Gedung Negara Sumedang, Rabu malam (9/5/2024). 

“Supaya kemiskinan ekstrem ini jumlahnya nihil di Desember 2024, maka kita perlakukannya harus ekstrim juga,” kata Yudia. 

Baca Juga:Pj Bupati Ajak Ormas Islam Turut Tangani Kemiskinan EkstremUU Desa Baru: Masa Jabatan Anggota BPD Diperpanjang

Menurutnya, target tersebut tidak mungkin tercapai tanpa adanya dukungan dari semua lini, termasuk dari Forkopimda. 

“Ini tugas yang sangat berat kalau kita sendiri. Tetapi kalau kita bersama-sama, tidak berat,” ucapnya. 

Ia menambahkan, jajaran Pemerintah Daerah sudah menyiapkan Posko di seluruh wilayah Kabupaten Sumedang dalam rangka penanganan kemiskinan ekstrem . 

“Bersama para kepala desa, camat dan kepala OPD kita telah membuat Posko Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem,” tuturnya. 

Dari tiga kriteria miskin ekstrem yakni miskin ekstrem usia sekolah, miskin ekstrem usia produktif dan miskin ekstrem non produktif, menurut Yudia, yang masih menjadi kendala penanganannya ialah miskin yang produktif. 

“Kalau yang usia sekolah kita bisa sekolahkan dan yang non produktif bisa kita berikan bantuan dari CSR atau bisa melalui Baznas. Sedangkan yang produktif dari 4.548 orang hampir setengahnya,” tuturnya. 

Oleh karena itu, dalam forum tersebut dirinya sengaja mengajak seluruh stakeholders yang hadir untuk dapat mencarikan peluang kerja bagi kriteria tersebut. 

Baca Juga:Apdesi Sumedang Datangi Gedung Negara: Memohon Perpanjangan Masa Jabatan KadesHUT Kodam III/Siliwangi ke-78:  Kodim 0610/Sumedang Gelar Kegiatan Donor Darah

“Caranya kita bersama-sama Forkopimda bahu-membahu untuk mencari peluang kerja bagi yang miskin produktif. Kita selesaikan sampai Desember 2024,” kata Yudia. 

Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah  Tuti Ruswati menyebutkan, filosofis pembuatan Posko Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di kantor kepala desa, kantor camat dan kantor OPD ialah agar ada motivasi untuk menuntaskan target zero miskin ekstrem. 

“Dengan adanya Posko, maka program penanggulangan terhadap kemiskinan ini bisa berlanjut. Jangan sampai hanya sampai di Desember 2024 saja. Sangat penting kita menjaga keberlanjutan program ini,” kata Tuti. 

Tuti menyebutkan, pihaknya telah membuat sistem terkait penangggulangan kemiskinan ekstrem  yang proses bisnisnya sedang dibuat sehingga jelas intervensi apa yang harus dilakukan oleh para kepala OPD bersama camat dan kepala desa. 

0 Komentar