sumedangekspres – Keadaan jalan yang kembali rusak hanya dua bulan setelah diperbaiki memang mengecewakan bagi pengguna jalan seperti Yohan. Mereka menyalahkan truk besar sebagai penyebab utama kerusakan, karena kendaraan semacam itu sering kali memberi tekanan besar pada permukaan jalan. Yohan sendiri menyatakan keheranannya atas masalah yang terjadi berulang kali di jalan tersebut, terutama setelah dilakukan perbaikan tidak lama sebelumnya.
Yohan menyatakan kekecewaannya dengan kondisi jalan yang kembali rusak parah setelah Idul Fitri, meskipun telah dilakukan perbaikan sebelumnya. Menurutnya, truk besar dengan tonase yang besar adalah penyebab utama kerusakan tersebut, dan dia heran mengapa tidak ada tindakan yang dilakukan terhadap kendaraan semacam itu.
Yohan mengkritik bahwa sebelum melakukan perbaikan jalan, pihak terkait seharusnya lebih dulu menangani masalah truk besar yang sering melintas. Dia merasa frustrasi bahwa jalan terus mengalami kerusakan berulang kali tanpa penyelesaian yang tepat terhadap sumber masalahnya.
Baca Juga:Tujuh Desa Terdampak Banjir, Ribuan Rumah Terendam di Kabupaten CirebonMasalah Terkait Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) Tak Kunjung Usai, Kota Cirebon
Pengguna jalan ini juga mengungkapkan rasa malunya atas kondisi jalan di perbatasan Kabupaten Cirebon yang rusak parah seperti ini. Baginya, sebagai warga perbatasan, kondisi jalan yang buruk ini menjadi hal memalukan.
Yohan menegaskan bahwa wilayah perbatasan seharusnya menjadi prioritas utama dalam perbaikan dan peningkatan jalan. Baginya, sebagai etalase daerah, kondisi jalan harus diperhatikan dengan serius dan tidak boleh dibiarkan seperti kondisi saat ini.
Mulyono, seorang warga setempat, menyatakan bahwa kerusakan jalan tersebut sudah sangat parah dengan lubang-lubang yang tersebar di mana-mana. Dia menganggap kondisi jalan sudah kritis dan membutuhkan perbaikan secepatnya.
Selain itu, Mulyono yang akrab disapa Mul mengusulkan agar ruas Jalan Mundu Pesisir-Banjarwangunan segera dilakukan betonisasi untuk perbaikan yang lebih tahan lama.
“Kalau diaspal lagi mungkin akan kembali rusak lagi, karena lihat saja yang lewatnya itu truk-truk besar dengan tonase berat juga, jadi harus dibeton,” ujar Mul.
Dia berharap agar jalan yang rusak segera diperbaiki karena kondisi ini menghambat aktivitas warga. “Saya selaku perwakilan warga sangat berharap jalan ini bisa segera diperbaiki tahun ini juga,” tambahnya.(*)