Tiga Rumah Roboh Akibat Abrasi Sungai Cikandung

Tiga Rumah Roboh Akibat Abrasi Sungai Cikandung
ISTIMEWA ROBOH: Sebanyak tiga rumah mengalami roboh akibat abrasi Sungai Cikandung di Desa Karangbungur Kecamatan Buahdua, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, BUAHDUA – Beredar video yang diposting akun Facebook NengRima NengRima di grup Facebook Aku Cinta Sumedang. Postingan tersebut ditambahkan dengan narasi ‘2 rumah terdampak sungai cikandung karangbungur’.

Video yang diposting memperlihatkan air yang sangat besar di sebuah sungai. Diduga, sungai tersebut adalah Sungai Cikandung yang melintas di Desa Karangbungur Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang

Air yang besar tersebut hampir meluap ke tepi sungai yang merupakan lahan milik warga.

Baca Juga:GEMPAR: Sungai Cikandung Alami Abrasi Sampai Robohkan 3 RumahDiduga Langgar Prosedur, Warga Cipamokolan Tolak Pembangunan Rumah Peribadatan

Ketika dikonfirmasi tokoh masyarakat setempat, Eman Sumarya membenarkan terjadinya luapan air Sungai Cikandung. Luapan air terjadi di Dusun Karangbungur.

“Ya, kejadian meluapnya air Sungai Cikandung terjadi di RT 2 dan RT 4 Dusun Karangbungur Desa Karangbungur Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang,” kata Eman Sunarya, Jumat (28/2).

Dikatakan, sebanyak 15 rumah terdampak meluapnya Sungai Cikandung hingga menyebabkan abrasi pada tanah yang ditempati rumah-rumah tersebut. Bahkan, kini tiga rumah sudah mengalami roboh.

“Sementara, lainnya sekitar 9 rumah mengalami rusak sedang dan ringan. Rumah-rumah tersebut mengalami retakan pada dindingnya,” ujarnya.

Eman menyebutkan, setiap hujan di hulu Sungai Cikandung dengan intensitas tinggi, dipastikan air akan meluap dan menyebabkan abrasi pada tanah yang ada di tepi Sungai Cikandung. Diantaranya, pada tanah-tanah yang terdapat rumah-rumah tersebut.

“Kalau meluapnya air Sungai Cikandung sekitar 3-4 meter dari dasar sungai. Ketika air surut, maka terjadilah abrasi yang menyebabkan tanah terkikis hingga menyebabkan kerusakan rumah,” jelasnya.

Selain merusak belasan rumah, kata Eman, meluapnya air Sungai Cikandung juga menyebabkan lahan sawah sekitar 5-7 hektar tidak bisa ditanami. Petani khawatir tanaman padi mereka terganggu.

Baca Juga:Warga Kabupaten Semarang Terbantu Dalam Aspek Ekonomi oleh Sertifikat Hasil Konsolidasi TanahSerahkan 965 Sertifikat Konsolidasi Tanah di Jawa Tengah, Menteri Nusron: Tanah Harus Punya Fungsi Sosial

“Kini, sawah-sawah tersebut tidak ditanami dan rusak akibat sering meluapnya Sungai Cikandung,” jelasnya.

Sebelumnya, akibat hujan deras akses jalan kabupaten ruas Ganeas Dayeuhluhur tertimbun longsor di Tanjakan Gunung Bongkok, Desa Dayeuhluhur Kecamatan Ganeas Kabupaten Sumedang, Kamis (27/2/2025) sore.

Akibat longsor, akses menuju Makam Keramat Dayeuhluhur tertutup total oleh material longsor.

“Jalan sempat tidak bisa dilalui. Namun, kini sudah dilakukan pembersihan material longsor oleh tim Damkar Kota Sumedang,” ujar seorang warga setempat, Tarmedi, Jumat (28/2).

0 Komentar