Warga Kaget, Rumah yang Dijadikan Pabrik Obat Terlarang Biasa Terlihat Jarang Ada Aktifitas

Warga Kaget, Rumah yang Dijadikan Pabrik Obat Terlarang Biasa Terlihat Jarang Ada Aktifitas
Seorang anggota Polisi melihat dari bagian depan rumah yang dijadikan tempat pembuatan dan gudang obat illegal berlogo LL di Dusun Sukamulya Desa Paseh Kidul Kecamatan Paseh, kemarin. (Foto: Kegga Keggyan/Sumeks)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Paseh – Warga di Dusun Sukamulya Desa Paseh Kidul Kecamatan Paseh merasa terkejut dengan adanya rumah yang diduga dijadikan pabrik sekaligus gudang obat obatan terlarang. Pasalnya, warga tidak mengetahui adanya aktifitas di rumah tersebut.

Seorang warga yang tinggal tepat disamping TKP dan tidak mau disebutkan namanya menuturkan di TKP jarang terlihat aktifitas. Hanya, sesekali terlihat pintu ‘melenge’ (terbuka kecil -red) dan ada beberapa orang beraktifitas, itu pun jarang dan hanya malam hari.

“Sesekali penghuni rumah juga belanja ke warung makanan dan gas. Itu pun jarang,” jelasnya kepada Sumeks, kemarin.

Baca Juga:Disparbudpora Memiliki 3 Program Bidang Pariwisata di Tengah PandemiSukajaya Tetapkan Lima Calon Kepala Desa

Dia juga tidak mendengarkan hal hal yang mencurigakan. Kalaupun ada kendaraan, biasanya kendaraan langsung masuk sehingga tidak kelihatan ada aktifitas.

“Biasanya kendaraan langsung masuk. Kami tidak tahu kendaraan itu bawa apa,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua RW 03 Dusun Sukamulya Desa Paseh Kidul Dadang Supirna saat diwawancara Sumeks mengatakan, dirinya tidak tahu disini ada aktifitas seperti ini. “Saya tahu setelah ada dari pihak kepolisian yang kesini Sabtu (21/8) kemarin,” jelas Dadang.

Dadang menuturkan, rumah tersebut telah kosong selama tiga tahun dan tidak mengetahui adanya aktifitas di rumah tersebut.

“Sehari-hari warga disini pun tidak tahu ada aktifitas. Karena, memang rumah sendiri kosong dan penuh dengan sampah daun kering dan rerumputan,” tandas Dadang.

Diketahui, kata dia, pemilik rumah tersebut telah meninggal dan warga tidak tahu status rumah tersebut milik siapa.

“Tidak tau kalau rumah itu di jual atau dikontrakan. Sebab, memang tidak ada yang laporan ke lingkungan,” ujar Dadang. (kga/atp)

0 Komentar