Parkir Berlangganan Menuai Komentar

Parkir Berlangganan Menuai Komentar
Beberapa mobil saat terparkir di bahu jalan di wilayah Kota Sumedang. Program parkir berlangganan menuai komentar warga. (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Parkir berlangganan yang diterapkan di Kabupaten Sumedang mulai menuai banyak komentar dari yang merasa sulit karena harus mengeluarkan biaya lebih saat bayar pajak. Ada juga yang merasa terbantu sebab cukup sekali bayar tiap tahunnya.

Pengguna parkir berlangganan Arief Ibrohim mengaku cukup terbantu dengan adanya parkir berlangganan sebab tak perlu merogoh kocek lebih dalam untuk tiap parkir di wilayah Sumedang Kota.

“Ya mobilitas saya yang cukup tinggi dan sering berhenti di jalanan Sumedang kota cukup terbantu dengan adanya parkir berlangganan,” kata Arief, Senin (7/9).

Baca Juga:DPRD: Harus Ada Evaluasi Menyeluruh Parkir BerlanggananBUPATI: Dalam Mengantisipasi Potensi Konflik, Diperlukan Kebijakan dan Kesesuaian Pola pikir dan Pola Tindak di semua lini

Arief juga menjelaskan setelah adanya parkir berlangganan para petugas parkir jadi lebih ramah dan terkontrol oleh dinas terkait. “Petugas juga ramah ramah dan cukup baik. Untuk wilayah kota saya belum menemukan petugas yang meminta uang parkir secara langsung,” jelas Arief.

Arief berharap parkir berlangganan bisa ditetapkan di semua wilayah agar lebih memudahkan dirinya saat parkir di jalanan kota Sumedang.

“Harusnya ke Jatinangor, Situraja dan daerah lainnya menetapkan parkir berlangganan biar lebih mudah,” jelas Arief.

Hal berbeda diutarakan Agnia. Dia menjelaskan parkir berlangganan harusnya ditetapkan di mall dan pusat perbelanjaan.

“Ya kan namanya juga ibu ibu, sering ke pasar ataupun mall harusnya sepaket dengan parkir berlangganan. Kalau dengan mall dan pusat perbelanjaan, biar memudahkan bagi ibu ibu seperti saya yang tiap hari bolak balik pasar,” kata Agnia.

Sebelumnya, seorang juru parkir yang enggan disebut namanya, mengungkapkan kesulitannya dalam menawarkan program parkir berlangganan ke pengguna lahan parkir. Program parkir berlangganan yang hanya meliputi bahu jalan saja menjadi permasalahan pengguna parkir untuk mengikuti program ini.

“Kebanyakan yang menolak karena merasa tidak perlu, toh parkir di Griya, AP dan Pasar tetap harus bayar meskipun sudah berlangganan program ini,” ujarnya.

Baca Juga:Pilkades Diundur, Cakades Khawatir Biaya MembengkakPengendara Menolak Karena Masuk Mall Tetap Bayar

Dia menerangkan, harus ada evaluasi perihal program ini. Program parkir berlangganan harus bisa menguntungkan semua pihak, tidak hanya sekedar membicarakan pendapatan daerah.

“Dari awal program ini dibuat bukan karena dibutuhkan oleh jukir ataupun pengguna jalan. Semata-mata untuk menambah pendapatan daerah. Seharusnya kan program itu dibuat berdasarkan kebutuhan dari masyarakat. Saya berharap ada rapat kembali untuk membicarakan program ini,” ungkapnya.

0 Komentar