Sampah Jatigede, Jadi Penghasilan Bagi Sebagian Warga

Sampah Jatigede, Jadi Penghasilan Bagi Sebagian Warga
Seorang warga sedang berupaya mengumpulkan sampah dengan sampan (Foto: KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEKS, Darmaraja – Sampah yang menumpuk di wilayah Bendungan Jatigede memang sudah lama menjadi polemik karena sampah yang tak sedikit jumlahnya mampu menutup bibir pantai Bendungan Jatigede.

Namun berbeda bagi segelintir warga, sampah tersebut menjadi pundi rupiah yang bisa mereka ambil di pesisir Jatigede. Salahsatunya bagi warga Desa Sukamenak Kecamatan Darmaraja Sansan.

Sejak menumpuknya sampah di awal tahun 2020, Sansan yang merasa prihatin akan sampah yang menumpuk di pesisir Jatigede, menampung sampah plastik dan barang rongsok yang ada.

Baca Juga:Kemarau, Dua Hektar Lahan TerbakarPernah Putus Sekolah, Berprestasi di Tingkat Nasional

“Prihatin liat sampah yang menumpuk di pesisir Jatigede, akhirnya saya kumpulkan sampah sampah ini,” kata Sansan.

Banyaknya warga OTD Jatigede yang belum memiliki pekerjaan, Sansan mencoba memecahkannya dengan menjadi pengepul sampah pelastik dan barang rongsok.

Selain itu, Sansan juga berusaha membantu pemerintah terkait dalam menanggulangi sampah di pesisir Jatigede yang selalu jadi polemik.

Diketahui, sampah sampah tersebut kebanyakan adalah sampah dari aliran sungai Cimanuk yang terbawa hingga Waduk j
Jatigede.

“Sampah-sampah ini terbawa dari aliran Sungai Cimanuk, terutama saat musim hujan datang,” jelasnya.

Dalam sehari, Sansan bisa mengumpulkan sampah seberat tiga kwintal, bahkan lebih. Sampah tersebut dihargai Rp 2.500 per kilogramnya.

“Rata rata seorang yang menyetorkan sampah bisa 25 hingga 30 kilo perhari,” ujar Sansan.

Baca Juga:Kang DS: Sampah Berikan Rezeki Bagi MasyarakatPutri Sumedang Ikut Kualifikasi AFC Women’s Asian Cup 2022

Pantauan Sumeks, wilayah yang paling banyak memiliki sampah diantaranya untuk wilayah Darmaraja di pesisir waduk Jatigede di Desa Sukaratu, Desa Neglasari dan Desa Sukamenak. Di wilayah Wado, diantaranya di Desa Cisurat, Desa Wado dan Desa Pawenang. (kga)

0 Komentar