Pelayanan Buruk, Warga Menilai Harus Ada Gerakan Pemutusan Ramai-Ramai Terhadap PDAM

Pelayanan Buruk, Warga Menilai Harus Ada Gerakan Pemutusan Ramai-Ramai Terhadap PDAM
Kantor Perumda Tirta Medal Sumedang. (Foto: Ilustrasi)
0 Komentar

Pemerhati Kebijakan Pemerintah: Kita sudah memberikan kesempatan, Karena ini masalah sudah dari dahulu, kualitas pengelolaan juga buruk

SUMEKS, Kota – Kinerja buruk dari tahun ke tahun yang diperlihatkan oleh PDAM, terus menuai kritikan tajam dari masyarakat Kabupaten Sumedang.

Bahkan, Pemerhati Kebijakan Pemerintah asal Kecamatan Jatinangor Nandang Suherman, mengajak adanya gerakan pemutusan ramai – ramai terhadap PDAM.

“Kalau kata saya, harus ada gerakan putus ramai-ramai. Kita sudah memberikan kesempatan, Karena ini masalah sudah dari dahulu, kualitas pengelolaan juga buruk,” ujarnya kepada Sumeks, (11/10).

Baca Juga:Sinyal Sulit, Siswa Terpaksa Naik Atap MCKPekan Depan, 70 Persen Vaksinasi Pamulihan Tercapai

Nandang menjelaskan, PDAM yang merupakan perusahaan plat merah tersebut, harus dapat dikelola secara profesional yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

“Apa ukurannya, ya ketersediaan air terpenuhi,” sebutnya.

Namun demikian, melihat kondisi saat ini, Nandang menilai tidak ada perbedaan dari kondisi sebelumnya. Bahkan, ia melihat jika sepertinya ada sesuatu.

“Menurut saya masih ada problem. Kalau dulu itu berat diongkos, karena harus banyak oprasional yang dikeluarkan untuk biaya pegawai. Sekarang kayaknya itu juga tidak diatasi dengan baik, karena saya belum mendengarkan adanya pemangkasan secara radikal,” paparnya.

Selain itu, lanjut Nandang, dengan adanya pergantian Direktur, pemerintah belum bisa dikatakan sukses untuk merubah PDAM yang kerap bermasalah.

Walaupun pemerintah tidak berharap tercoreng nama baiknya, justru dengan kinerjanya yang buruk malah membawa pesan negatif bagi pemerintah itu sendiri.

“Pekerjaan Rumah (PR) dari direktur ini, harus mencari penyakitnya dan solusinya. Harus ada perencanaan jangka panjang dalam pengelolaan,” ungkapnya.

Sementara itu, Nandang juga menambahkan, walaupun PDAM telah menerima penyertaan modal yang cukup fantastis, namun tidak dapat diharapkan untuk memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang maksimal.

Baca Juga:Apdesi Cimalaka Sesalkan Tanggapi Keterlambatan SiltapDisdukcapil Sudah Proses 16 Ribu KK Pasangan Nikah Siri di Sumedang

“Untuk PAD jangan diharapkan, lagian tujuannya bukan hanya untuk PAD. Tapi yang harus ditunjukan saat ini, terkait terpenuhinya kecukupan air bagi pelanggan. Biar masyarakat puas. Saya sendiri tidak puas, karena seperti itu, akhirnya saya exit. Putus saja dengan PDAM dan memasang sumur dalam,” tuturnya. (red)

0 Komentar