SUMEDANGEKSPRES.COM, JAKARTA – Saat ini, teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Adanya pandemi Covid-19 telah mendorong akselerasi adopsi teknologi digital pada berbagai lini aktivitas masyarakat. Hal tersebut menjadikan ekonomi digital tampil sebagai kekuatan baru perekonomian nasional.
Dalam acara AMSI IDC dengan tajuk Lompatan Digital: Inovasi dan Akselerasi, yang dilakukan secara virtual, Kamis (24/11), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang pada kesempatan tersebut mewakili Bapak Presiden Joko Widodo menyampaikan selamat kepada Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) atas penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam Road to Indonesia Digital Conference (IDC) 2021 sejak 15 November lalu, hingga hari ini yang merupakan puncak acara dari IDC 2021.
Pada tahun 2020 lalu, nilai ekonomi digital Indonesia menjadi yang tertinggi di ASEAN dengan nilai sebesar USD 47 miliar, dan tahun ini diprediksi dapat mencapai USD 70 miliar dengan tingkat pertumbuhan 49%.
Baca Juga:Sengketa Blok Pasircikacang Terus MemanasNiat Malak, Dua Pemuda Malah Nginap di Penjara
Oleh karena itu, peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar, didukung oleh total penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang sebagian besar berada dalam usia produktif. Tingkat penetrasi internet juga mencapai 76,8% dengan pengguna internet pada tahun ini tercatat sebanyak 202,6 juta orang atau mengalami peningkatan sebesar 11% dari tahun 2020 lalu.
Gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT, Blockchain, Artificial Intilligence, dan Cloud Computing juga ikut menjadi enabler perkembangan ekosistem digital. Berbagai potensi tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas, serta penciptaan inovasi, dan inklusivitas dalam perekonomian.
Peningkatan arus data digital yang begitu masif, didorong oleh adopsi dan inovasi teknologi yang terus berkembang, juga diikuti dengan munculnya tantangan atau risiko di ruang digital, seperti cyber-crime dan kebocoran data.
Pemerintah terus berusaha menjawab berbagai tantangan di ruang digital dengan menerapkan pendekatan strategi, baik di sisi hulu, tengah, maupun hilir. Di bagian hulu, Pemerintah fokus pada upaya literasi digital melalui kerja sama dengan lebih dari 110 institusi yang meliputi komunitas, akademisi, lembaga pemerintahan dan sektor private, untuk melaksanakan program nasional literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
Dalam upaya mengoptimalkan berbagai tantangan pengembangan ekonomi digital, diperlukan juga kesiapan infrastruktur, khususnya penyediaan akses internet untuk layanan publik di seluruh Indonesia, termasuk wilayah 3T.