sumedang, CIMANGGUNG – SMA Negeri 1 Cimanggung, Kabupaten Sumedang menhentikan sementara kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Diketahui, berhenti sementara kegiatan PTM di SMA Negeri 1 Cimanggung itu karena beberapa guru saat ini tengah menurun kondisi kesehatannya.
Oleh sebab itu, mengingat pandemi Covid-19 tengah mengalami peningkatan, maka PTM di SMA Negeri 1 Cimanggung selama satu Minggu dilaukan secara virtual.
Baca Juga:Benteng Batarai, Pertahanan Belanda Untuk Memantau Pesisir IndramayuAmbruknya Tanggul Jembatan Penghubung Antar Desa Kertaharja Dengan Desa Kamal di Kecamatan Tanjungkerta
“Sementara kita PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dulu. Nanti untuk PTM lihat situasi dan kondisi,” kata Wakasek Bidang Kesiswaan SMAN Cimanggung, Iip Hermawan S.Pd MM, Kamis (17/2).
Menurutnya, sampai saat ini PTM tidak berdampak pada kesehatan siswa dan siswi SMAN 1 Cimanggung.
“Alhamdulillah sampai sekarang gak ada siswa yang positif Covid-19. Untuk kabar terbaru apakah ada yang terpapar atau tidak, saya belum dapat informasi,” tuturnya.
Diketahui, seluruh wilayah Kabupaten Sumedang saat ini termasuk dalam kategori Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Karenanya, semua aktivitas yang dapat mengundang banyak orang atau tempat-tempat yang berpotensi timbulkan kerumunan perlu dilakukan pembatasan.
“Kalau kita aturan bupati sekolah PTM itu 25 persen. Tapi kalau ikut aturan KPC itu bisa 100 persen masuk semua siswa PTM,” imbuhnya.
Dalam pemaparannya, Iip menuturkan, sejak diberlakukannya KBM tatap muka, SMA Negeri 1 Cimanggung menerapkan PTM dengan maksimal kapasitas 100 persen siswa.
Baca Juga:Viral Video Nenek Tua Renta Dianiaya di Sebuah Rumah SakitMenko Airlangga: Kartu Prakerja Gelombang 23 untuk 500 Ribu Orang, Yuk Daftar
“Kita ikut aturan KPC karena ikutnya ke Provinsi (Jawa Barat). Karena sekarang Sumedang (PPKM) Level 3, jadi Minggu depan kita lihat kondisi apakah PTM dilakukan lagi atau PJJ,” ucapnya.
“Kalau misal kita PTM lanjut lagi, kita juga coba sesuaikan, apakah bisa dilakukan 100 persen atau sesuai aturan bupati, 25 persen siswa yang PTM,” tutupnya. (kos)