Menurut Menko Airlangga, kedua negara dapat bermitra dalam mengembangkan rencana pekerjaan ramah lingkungan untuk memberdayakan masyarakat, sehingga dapat mengambil peluang dalam ekonomi energi baru. Namun demikian, tahap mengurangi penggunaan bahan bakar fosil tidak dapat dicapai tanpa mengamankan solusi alternatif dan memberdayakan masyarakat.
“Dalam hal ini, Australia dapat bermitra dalam pengembangan keterampilan, semisal dalam beasiswa, pelatihan, pertukaran, akses visa, dan pengakuan keterampilan bersama. Kami mengapresiasi berdirinya Monash University di Indonesia dan mengharapkan lebih banyak lagi Kemitraan Universitas Australia di Indonesia,” papar Menko Airlangga.
Selain itu, sektor manufaktur yang maju adalah salah satu kunci dalam kerja sama ekonomi kedua negara di bawah Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Ke depannya, kedua negara juga menyambut baik kerja sama dalam ekspor otomotif.
Baca Juga:Menko Airlangga: Indonesia Miliki Modal yang Kuat Menghadapi The Perfect StormCiptakan Wirausahawan yang Tangguh, Menko Airlangga: Pemerintah Dorong Program Santripreneur
“PM Anthony, kami mengharapkan dukungan Anda untuk membantu memobilisasi dan membuka lebih banyak investasi lagi dalam energi bersih baru, yang akan mampu mendorong transformasi produktivitas, inovasi, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi,” pungkas Menko Airlangga. (rep/fsr)