Petani Minta Pupuk Tidak Dibatasi

Petani Minta Pupuk Tidak Dibatasi
Para petani sayuran di Kecamatan Wado saat mengelola tanaman mereka di lahannya (
0 Komentar

sumedang, WADO – Para petani meminta pemerintah lebih mempermudah sarana dan prasarana bagi para mereka untuk memproduksi pangan yang maksimal. Sebagai salah satu pondasi kekuatan pangan negara, petani minta pemerintah lebih mempermudah lagi fasilitas petani.

Salah satu petani sayuran di Kecamatan Wado Dede menyebutkan, pada dasarnya petani tidak minta macam-macam kepada pemerintah, petani hanya minta fasilitasnya dipermudah. Meski pemerintah tidak memberikan bantuan apapun kepada para petani, asalkan sarana penunjang bagi petani dimudahkan dan dimurahkan, petani bisa mengembangkan produksinya.

“Kebutuhan utama kami adalah pupuk, kami berharap pemerintah lebih mempermudah petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, karena kami disini berjuang demi kestabilan pangan negara,” katanya kepada Sumeks, baru-baru ini.

Baca Juga:Warga Tenang Memiliki Sertifikat Tanah, Jelas KepemilikannyaAl-Hikam Fest, Ajang Pengembangan Bakat Santri

Seyogyanya, pemeritah memberikan kemudahan kepada petani untuk mengolah lahannya. Adanya fasilitas kartu tani justru dinilai kurang epektif oleh sebagian petani. Sebab, kebutuhan pupuk petani dibatasi oleh kartu tani tersebut.

“Kartu tani ini saya rasa ini bentuk pembatasan penggunaan pupuk bersubsidi untuk petani,” kata dia.

Menurutnya, bagi para petani sayuran kebutuhan pupuk bisa lebih banyak, sedangkan di kartu tani itu jumlah pupuknya dibatasi. Jadi petani hanya bisa mengolah lahan sesuai dengan ketersediaan pupuk bersubsidi yang ada di kartu tani ini.

Sedangkan meski petani tidak memiliki lahan pribadi yang luas, tapi mereka bisa mengolah lahan garapan lebih luas lagi, dengan memanfaatkan tanah desa yang kurang produktif.

“Kalau pupuknya dibatasi, berarti pemerintah membatasi kami untuk memproduksi tanaman pangan. Bukankah kita harus memperkuat ketahanan pangan dengan mempebanyak produksi pertanian,” ucapnya.

Dia mencontohkan, pada saat kebutuhan pupuk petani bisa sampai 5 kuintal, tapi di kartu tani cuma ada 3 kuintal. Maka, 2 kuintalnya petani harus beli pupuk non subsidi. Jadi pada saat harga sayuran anjlok maka petani akan mengalami kerugian karena biaya pupuk non subsidi yang mahal.

“Seperti saat ini saja harga cabai anjlok sampai 13 rb/kg, sedangkan kami beli pupuk jenis NPK dan KCL seharga 20rb/kg,” katanya. (eri)

0 Komentar