Sekilas Sejarah Waduk Jatigede Sumedang

Sekilas sejarah waduk jatigede Sumedang
Sekilas sejarah waduk jatigede Sumedang/TEMPO/Aditya Herlambang Putra
1 Komentar

sumedangekspres – Sekilas sejarah waduk jatigede Sumedang. Sumedang memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang. Berdasarkan data kesejarahannya, sebelum Indonesia merdeka, wilayah Sumedang pernah mengalami zaman prasejarah.

zaman kerajaan Tembong Agung, zaman Kerajaan  Sumedang Larang  (1580 – 1620) , zaman pengaruh Mataram (1620-1677), zaman Kompeni (1677 – 1799), zaman Pemerintah Hindia Belanda (1808 – 1942), dan zaman Pendudukan Jepang (1942 – 1945).

Sejak Zaman Sumedang larang sampai dengan zaman Pendudukan Jepang, tercatat ada 29 penguasa (raja dan bupati).

Baca Juga:Sejarah Alun – Alun Sumedang Hingga SekarangInformasi Gaji UMR Sumedang 2023

Tiap zaman pemerintahan penguasa-penguasa itu meninggalkan jejak-jejak sejarahnya, baik berupa artefak (fakta berupa benda-benda) dan mentifak (fakta mental), maupun sosiefak (fakta sosial).

Sekilas sejarah waduk jatigede Sumedang dari waktu  ke waktu, fakta-fakta itu mengakumulasi menjadi memori kolektif dan sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat daerah setempat.

Oleh karena itu, sisi apa pun dari masa lampau wilayah Sumedang, dalam besarannya masing-masing, memiliki makna penting bagi masyarakatnya, bahkan sebagian darinya masih cukup fungsional, sehingga keberadaan fakta-fakta masa silam itu terus dipelihara dan diabadikan.

Salah satu jejak manusia masa lampau di daerah sumedang adalah tempat-tempat yang termasuk kategori situs sejarah-budaya.

Situs-situs itu terdapat di daerah Jatigede dan sekitarnya. Situs-situs itu sebagian besar berupa makam sampai sekarang masih sering diziarahi oleh masyarakat, baik yang berasal dari Sumedang maupun dari luar Sumedang.

lokasi pembangunan bendungan itu terletak di Kampung Jatigede Kulon, Desa Cijeungjing, Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang.

Areal yang terkena genangan dan bangunan fasilitas bendungan seluas 4.983 ha (hektar) meliputi lima kecamatan dan 30 desa (sumber lain menyatakan 6 kecamatan dan 16 desa) areal seluas itu untuk genangan 3.224,78 ha dan untuk fasilitas seluas 1.200 ha (Anonim, Tt).

Baca Juga:Genap 45 Tahun, BPJS Ketenagakerjaan Satukan Semangat Sejahterakan PekerjaSinopsis Film Guardian Of The Galaxy 3 Akan Segera Rilis 2023

Keenam kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Situraja, Cisitu, Darmaraja, Wado, Jatinunggal, dan Jatigede.

Keberadaan bendungan tersebut, paling tidak secara konseptual, akan memberi manfaat, baik bagi masyarakat Sumedang sendiri, bagi kabupaten-kabupaten di sekitar sumedang (Majalengka, Indramayu dan Cirebon), maupun bagi Pulau Jawa umumnya.

1 Komentar