5 Busana Adat Jawa Tengah Yang Memiliki Keunikan Tersendiri

5 Busana Adat Jawa Tengah Yang Memiliki Keunikan Tersendiri
5 Busana Adat Jawa Tengah Yang Memiliki Keunikan Tersendiri(pinterest.com)
0 Komentar

Dahulu, kanigaran biasa dikenakan oleh raja-raja di Jawa. Namun seiring berjalannya waktu, pakaian Kanigara juga biasa digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa. Salah satu ciri dari pakaian adat Jawa Tengah ini adalah penggunaan busur atau kepala yang menjulur ke atas. Selain itu, di Kanigaran, dodotan tidak hanya dililitkan di pinggang, tetapi kain ini juga dibentangkan di tangan.

Surjani biasanya hadir dengan motif garis seperti coklat dan hitam, meski saat ini sudah ada model Surjani dengan motif warna lain. Surjan juga disebut sebagai bagian dari ajaran Sunan Kalijaga yang kaya akan filosofi. Nama Surjan berasal dari bahasa Arab disebut Sirajaan yang artinya lampu, atau dalam bahasa Jawa disebut Pepadhang.

Lima kancing baju Surjan melambangkan rukun Islam. Selain itu, tiga kancing di bagian depan yang tertutup melambangkan tiga rukun Islam, yaitu pengakuan dosa, sholat, dan puasa. Padahal dua kancing yang menonjol di leher merupakan simbol dari dua rukun Islam lainnya, yaitu zakat dan haji. Meski memakai blanko melambangkan rukun iman.

Baca Juga:Dulu Daerah Rawan Kejahatan kini Jadi Tempat Paling Romantis di Bandung, Bisa Dikunjungi Lewat Tol CisumdawuBermesraan Dengan Ayang di Bukit Gronggong, Hidden Gem Cirebon Lewat Tol Cisumdawu

Itulah beberapa busana adat jawa tengah yang memiliki keunikannya tersendiri, seoga bermanfaat!

(PKL/Mutiara Julianti)

0 Komentar