JANGAN DI BURU TERUS! Inilah Keterlibatan Masyarakat dalam Kampanye Konservasi Satwa Liar Sumedang.

Satwa liar Sumedang
Satwa liar Sumedang(meongers.com)
0 Komentar

sumedangekspres-Satwa liar Sumedang, satwa liar di daerah Sumedang dilindungi pemerintah berdasarkan PP No 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Ada 11 hewan adalah empat berjenis burung atau aves yaitu burung paok pancawarna, merak, elang borontok, dan elang jawa. Hewan lainnya adalah satu jenis amfibi yaitu bancet kole, tiga jenis reptil yaitu biawak, ular kobra, dan ular sanca bodo, serta tiga jenis mamalia yaitu kijang, kancil, dan macan tutul.

Hewan-hewan ini teridentifikasi hanya tinggal 1-5 ekor populasinya dan hidup di Taman Wisata Alam (TWA) Tampomas dan Taman Buru Masigit Kareumbi serta dua kawasan hutan lainnya yang cenderung masih bervegetasi rapat yaitu di Gunung Jagat dan Gunung Cakrabuana.

Baca Juga:Inilah Inisiatif DLHK dalam Pengurangan Limbah Plastik Sumedang.Gak Usah ke Luar Negeri, Mending ke Bandung Aja yang Dekat dan Tanpa Ribet! Inilah Rekomendasi Tempat wisata Instagramble Bandung

Di Sumedang memang masih ditemukan ada hewan-hewat langka, terancam, dan hampir punah

Secara keseluruhan, dari hasil identifikasi tim Pokja Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Perhutani Sumedang, jumlah individu satwa dari 11 spesies hewan yang berbeda ada 22 ekor.

Namun, tim juga menemukan hewan-hewan lainnya yang memiliki peredaran terbatas di kawasan hutan KPH Sumedang ini yaitu 41 species jenis aves, amfibi 5 species, reptil 10 species, dan mamalia 4 species dengan keseluruhan jumlah individu satwa sebanyak 458 ekor satwa.

Sementara itu, jenis aves paling banyak ditemukan di TWA Tampomas dan jenis mamalia ditemukan di Gunung Cakrabuana. Identifikasi keberadaan hewan-hewan ini dilakukan Perhutani untuk merancang kegiatan konservasi hutan yang berada di kawasan pengelolaan Perhutani.

Di hutan-hutan yang menjadi habitat tetap atau temporer serta lokasi migrasi hewan, Perhutani akan menyiapkan serangkaian tindakan konservasi. Diantaranya, dengan semakin selektifnya memproduksi hutan atau melakukan pengelolaan hutan dengan berbagai metode penanaman, seperti tumpang sari dan pemanfaatan lahan di bawah tegakan. Pengelolaan hutan tidak lupa memperhatikan luas kawasan habitat hewan,d aerah peredaran hewan, dan jarak serta durasi migrasi hewan.

Itulah Satwa liar Sumedang. Semoga bermanfaat!

0 Komentar