Sejarah Perkebunan Teh Cisoka Sumedang: Keindahan Alam yang Menyimpan Sejarah!

Sejarah perkebunan teh Cisoka Sumedang
Sejarah perkebunan teh Cisoka Sumedang(googlemaps/tsania zahra firdaus)
0 Komentar

sumedangekspres-Sejarah perkebunan teh Cisoka Sumedang, siapa yang tidak mengenal kebun teh Cisoka Sumedang, destinasi alam yang tidak ada duanya ini ternyata memiliki pesona yang luar biasa. Disamping itu, sejarah yang ada ternyata cukup menarik perhatian.

Di perbukitan Margawindu terdapat perkebunan teh yang dikenal dengan nama perkebunan Teh Marganwindu. Perkebunan teh ini termasuk wilayah Desa Citengah, dan ketika mengunjungi perkebunan ini akan melewati kawasan wisata Cibingbin dan Curug Cigorobog. Sekalian saja, selain berlibur ke perkebunan teh bisa sekaligus mencoba suasana wisata air Cibingbin dan curug Cigorobog.

Untuk mengunjungi perkebunan teh Margawindu ini bisa melalui jalan besar yang bisa ditempuh sekitar 30 sampai 45 menit. Arahnya, kalau dari pusat kota Sumedang ke arah selatan. Untuk mencapainya, pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Hanya saja jalan aspalna sudah jelek, banyak bolong-bolongnya. Sepanjang jalan menuju ke tempat tujuan akan tersaji pemandangan yang indah seperti hamparan pesawahan beserta perbukitan dan aliran sungai yang jernih.

Baca Juga:Oklin Fia Angkat Bicara Karena Namanya Terseret Perceraian Ammar dan Irish BellaMengapa Ada Larangan Memakai Batik di Dayeuhluhur Sumedang?

Berkaitan dengan suasananya, perkebunan teh Margawindu ini lebih alami. Udaranya masih sangat segar alami dan tidak terlalu bising dengan kendaraan yang lalu-lalang. Menurut cerita, di perkebunan teh ini dulunya ada bekas bangunan milik Belanda. Hal ini bisa dibuktikan dengan bekas fondasi rumah, tegel dan sisa bata yang antik.

Hanya saja yang sangat disayangkan adalah kondisi perkebunan teh saat ini yang kurang begitu terawat. Semenjak perusahaan swasta yang mengelola perkebunan teh ini tidak memperpanjang masa penyewaannya, tidak ada lagi pihak yang merawatnya. Hanya penduduk sekitar yang berusaha merawatnya menggunakan peralatan tradisional dan seadanya.

Dari nama saja jelas gunung Cisoka. Dapat ditebak bahwa dengan sebutan itu diareal itu terdapat makom Eyang Sokawayana/Sakawayana dan banyak lagi diduga obyek situs cagar budaya serta ada juga petilasan dipaling atas.

Kuncen Cisoka, Abah Endin, Menjelaskan, perempatan ini salah satunya Makon Eyang Sokawayana adik dari Prabu Tajimalela, di atas ada pula petilasan mbah sapujagat, kemungkinan merupakan muridnya juga.

0 Komentar