Sejarah Lahirnya Tari Umbul Sumedang: Apa yang Menjadi Ciri Khas?

Sejarah lahirnya tari Umbul Sumedang
Sejarah lahirnya tari Umbul Sumedang(sumedangkab.go.id)
0 Komentar

sumedangekspres– Sejarah lahirnya tari Umbul Sumedang, siapa yang tidak mengenal tari Umbul, tarian khas Sumedang yang kembali dilestarikan ini ternyata menyita perhatian.

Kesenian ini berangkat dari hiburan rakyat yang sarat akan simbol perlawanan. Sampai sekarang keberadaan tradisi ini masih terus lestari dan dipentaskan di acara-acara kebudayaan.

Di awal kemunculannya, kearifan lokal ini juga sempat dicekal karena terjadi pergeseran makna. Ini karena warga mulai mengidentikannya dengan unsur erotisme lewat gerakan para penarinya. Alhasil sejumlah tokoh melarang pagelarannya.

Baca Juga:Mengapa Cadas Pangeran Sumedang Selalu Longsor? Apa Penyebabnya? Keunikan Balong Geulis Sumedang: Destinasi Alam Diatas Ketinggian yang Instagramble Banget!

Namun berjalannya waktu tradisi kesenian ini perlahan kembali dilestarikan terutama di masa pasca kemerdekaan. Warga mulai menanggapnya sebagai pesta rakyat dengan tema tarian seputar cerita sesepuh dalam kehidupan sosial.

Lahir di Kecamatan Paseh

Merujuk laman Pemkab Sumedang,  Tari Umbul dikisahkan lahir di Dusun Parugpug, Desa Cijambe, Kecamatan Paseh, Sumedang. Tarian ini mulanya dibawa oleh seniman asal Kabupaten Indramayu yang berkelana bernama Kalsip.

Kemudian, penari lokal bernama Bu Misren atau Mak Jaer menyambut baik kedatangan seniman Indramayu tersebut dalam mengenalkan Tari Umbul. Sejak itu, gerakannya luwesnya kian berkembang dan disukai masyarakat.

Budayawan Sumedang bernama Tatang Soebana turut membenarkan, dan memastikan kepopulerannya mulai meningkat di tahun 1940-an. Penamaan Umbul sendiri berasal dari lagu berjudul Umbul serta gerakan tangan penari yang menggerak-gerakan selendang di atas kepala mereka. Dalam bahasa lokal Indramayu, Umbul berarti kain yang terhempas dan bergerak.

Sebuah Kode Komunikasi untuk Menyindir Belanda
Mengutip jurnal dari laman unikom.ac.id, Tari Umbul telah berkembang sebelum masa kemerdekaan. Berdasarkan penjelasan sesepuh atau karuhun, tarian ini mulanya sebagai kode untuk mengusir dan menghalau kedatangan Belanda ke Sumedang.

Belanda telah dianggap semena-mena, sehingga warga sepakat untuk mengusirnya secara halus yakni dengan kesenian tari.

Dalam praktiknya, kode tersebut ditampilkan melalui masing-masing gerakan sebagai upaya untuk menyampaikan pesan agar tak dibaca oleh Belanda. Sayangnya, pola komunikasi untuk mengusir penjajah ini tidak disebutkan secara detail.

Baca Juga:Tempat Surabi Terenak di Sumedang: Nyurabi Saat Hujan Bikin Hati Senang!Rekomendasi Wisata Alam Terfavorit untuk Liburan Akhir Tahun di Sumedang!

Tari Umbul yang Khas
Tari Umbul memiliki sejumlah unsur yang membangun struktur gerakan tari. Secara umum, tarian ini memiliki tempo yang berubah-ubah namun cenderung cepat. Ini dilakukan sembari berjalan, berlari, melompat, bergeser, berderet lurus secara berkelompok, melengkung hingga melingkar

0 Komentar