PTMT, SMK Bhakti Nusantara Prokes Sangat Ketat

PTMT, SMK Bhakti Nusantara Prokes Sangat Ketat
Wakasek bagian Humas SMK Bhakti Nusantara,Tito Raharjo SPd saat memberikan keterangan kepada Sumeks, kemarin. (Foto: AHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Diberlakukannya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) disambut baik semua sekolah, tanpa terkecuali SMK Bhakti Nusantara Sumedang.

Bahkan sebelum PTMT itu diberlakukan, sejak jauh-jauh hari SMK Bhakti Nusantara sudah melakukan persiapan – persiapan teknis. Termasuk, melengkapi berbagai macam persyaratan agar PTMT dapat terlaksana dengan baik.

“Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan matang,” kata Kepala SMK Bhakti Nusantara Sumedang, Edi Junaedi ST melalui Wakasek bagian Humas Tito Raharjo SPd saat ditemui Sumeks di kantornya, Kamis (26/9).

Baca Juga:Baur STNK Samsat SumedangH Sutrisno Dengarkan Keluhan Petani Sumedang

Mulai dari menjalankan protokol kesehatan yang sangat ketat, pengecekan suhu tubuh sebelum masuk kelas, menyiapkan sarana cuci tangan, penggunaan masker dan sosial distanching.Termasuk, masalah surat izin orang tua siswa.

“Sejak jauh-jauh hari kita sudah melakukan mediasi dengan orang tua dan memberikan surat edaran pernyataan kepada orang tua,
dari pertama ada wacana PTMT, karena itu salah satu syaratnya,” tutur dia.

Sedangkan ntuk kegiatan PTMT itu sendiri, baru dimulai pada minggu kedua di bulan September tahun ini.

“Kami mulai dari kelas 11 dulu. Itu pun jadwalnya dibagi dua. Satu kelas itu siswa yang ikut PTMT hanya 50 persen yang masuk dan 50 persennya lagi minggu berikutnya,” terang Tito.

Minggu selanjutnya, giliran kelas 12, lalu kelas 10 dan balik lagi ke kelas 11 dan seterusnya.

Diakuinya, belajar dengan sistem Daring dinilai memberatkan semua pihak. Baik siswa, orang tua maupun sekolah sendiri sebagai penyelenggara pendidikan.

Orang tua dan siswa terkendala dengan masalah kuota yang harus dibeli, belum lagi jaringan internet yang memang cenderung labil atau mungkin bahkan tidak ada sama sekali di sejumlah daerah

Baca Juga:Masalah Lingkungan Jatinangor TerabaikanSimulasi ANBK Diikuti 45 Siswa SMPN 1 Rancaekek

“Begitu pun kami juga sebagai tenaga, pendidik, terkendala dengan penyampaian materi, terutama, di SMK itu banyaknya materi pelajaran yang harus langsung praktek,” pungkasnya. (ahm)

0 Komentar