Seorang Santri Ditemukan Mengambang di Kolam Renang Wisata Air Cipelang

Seorang Santri Ditemukan Mengambang di Kolam Renang Wisata Air Cipelang
Keluarga korban saat melihat kondisi anaknya yang meninggal tenggelam di Wisata Air Cipelang, Kecamatan Conggeang. (Foto: ISTIMEWA)
0 Komentar

SUMEKS, Conggeang – Seorang remaja 14 tahun asal Dusun Ciulur RT 01 RW 06 Desa Trunamanggala, Kecamatan Cimalaka dikabarkan meninggal dunia di Kolam Renang Wisata Alam Air Sirah Cipelang, Desa Cipamekar, Kecamatan Conggeang, Minggu (26/9) kemarin.

Remaja tersebut bernama Muhammad Nova Wisnu, yang merupakan seorang santri dari Pesantren Tarbiyatul Wildan Nihaya (Hubul Qur’an) di Desa Jambu, Kecamatan Conggeang.

Kapolsek Conggeang, IPTU Adang Sobari membenarkan adanya kejadian tersebut. Korban diketahui meninggal setelah sebelumnya terlihat mengambang di kolam renang dengan kedalaman sekitar 180 cm.

Baca Juga:Ridwan Kamil Usulkan Prof. Mochtar Kusumaatmadja Jadi Pahlawan NasionalPTM di Jabar Sesuai Instruksi Pusat

“Berdasarkan keterangan dari saksi mata, Tempat Wisata Kolam renang Sirah Cipelang sebenarnya dalam keadaan ditutup untuk semua pengunjung,” ujarnya kepada Sumeks, Senin (27/9).

Namun demikian, lanjut Kapolsek, dikarenakan tempat wisata tersebut tidak memiliki pagar di sekitar pintu masuk, akhirnya Nova bersama tiga rekannya dapat masuk dan nekat untuk berenang pada pukul 15.00 WIB sore.

“Dan sewaktu akan pulang, saksi diberi tahu oleh tukang warung makanan bahwa ada anak yang tenggelam di dalam kolam. Kemungkinan anak tersebut tidak bisa berenang,” ungkapnya.

Setelah mendengar informasi tersebut, saksi yang merupakan seorang penjaga kolam, langsung melihat kondisi Nova bersama tiga rekannya.

Dan akhirnya, saksi pun terkejut ketika melihat Nova telah berada dalam posisi mengambang.

“Setelah itu saksi berupaya untuk menolong korban dengan membawanya ke Puskesmas Conggeang dengan menggunakan sepeda motor. Tapi di perjalanan, korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” paparnya.

Sementara itu, hingga saat ini pihak kepolisian telah menindaklanjuti kejadian tersebut. “Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak pesantren dan keluarga korban. Dan pihak keluarga sudah ikhlas dengan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah,” tuturnya. (Mg2)

0 Komentar