SMK YPPS Minta PTM Dinormalkan

SMK YPPS Minta PTM Dinormalkan
Kepala Sekolah SMK YPPS Sumedang Tetty Mujizat S,Pd saat ditemui di ruangan kerjanya. (ACHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEKS, Kota – SMK YPPS Sumedang adalah salah satu Sekolah Percontohan bagi program Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kabupaten Sumedang.

Di mana untuk kelengkapan sarana dan prasarana protokol kesehatan, sudah dinilai cukup mumpuni. Bahkan disertai penerapan disiplin protokol kesehatan yang cukup ketat.

“Untuk program PTMT itu, kebetulan disekolah kami itu dimulai pada tanggal 30 Agustus 2021 atau awal dibukanya program tersebut di Kabupaten Sumedang. Karena sekolah kami dijadikan sekolah percontohan atau contoh dari Sekolah SMK di Sumedang,” ujar Kepala Sekolah SMK YPPS Sumedang ,Tetty Mujizat S,Pd

Baca Juga:Warga Keluhkan Infrastruktur Tolengas – Jatigede Rusak ParahMelalui Visi Misi KOMPAK, Onih Ingin Majukan Desa Sukagalih

Tetty juga menyampaikan, hingga saat ini PTMT sudah berjalan hampir 2 bulan lebih dengan aman dan lancar tidak terjadi apa-apa.

“Jadi anak-anak Alhamdulillah sehat, begitupun dengan para guru dan tenaga kependidikan. Karena memang kami dalam menjalani ketentuan aturan pemerintah terkait protokol kesehatan, dijalankan dengan baik,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Tetty, pihak sekolah juga mendapatkan dukungan dari orang tua siswa terhadap PTMT. Sehingga siswa yang sebelumnya tidak maksimal dalam belajar, akhirnya bisa kembali mendapat pembelajaran yang maksimal.

“Karena belajar online juga tidak menjadikan anak-anaknya itu ada dirumah. Kebanyakan mereka pada diluar. Jadi, dengan PTMT ini, mereka jadi lebih terkendali lagi dan lebih terawasi. Bahkan, orang tua mereka justru berharap KBM bisa dinormalkan kembali. Mudah – mudahan di Januari 2022 atau semester genap ini harapan kami akan bisa terwujud,” paparnya.

Sementara itu, Tetty juga berharap agar pemerintah segera membuka KBM secara full. Hal itu dikarenakan sistem belajar di SMK YPPS lebih identik dengan kegiatan praktek.

“Kalau PTMT berjalan seperti ini terus, kasihan anak- anak jadi tidak full kegiatan belajarnya. Karena untuk sekolah SMK itu sendiri dalam KBM banyak praktek. Dimana dalam praktek juga harus benar-benar dilaksanakan,” tuturnya. (ahm)

0 Komentar