BAB Sembarangan Timbulkan Penyebaran Penyakit Berbasis Lingkungan

BAB Sembarangan Timbulkan Penyebaran Penyakit Berbasis Lingkungan
Kepala Desa Cijati Asep Junjun Junaedi saat memberikan keterangan di kantornya, kemarin (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, SITURAJA – Pemerintah Desa Cijati Kecamatan Situraja memastikan wilayahnya sudah terbebas dari tingkah laku masyarakat yang buang air besar (BAB) sembarangan.

Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar (BAB) sembarangan. Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sangat berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan.

Kepala Desa Cijati Asep Junjun Junaedi menyebutkan, pada dasarnya, kondisi dimana masyarakat melakukan buang air besar sembarangan itu dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya tidak memiliki toilet sendiri atau memang kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

Baca Juga:Cihanjuang Bangun Jalan Rabat BetonMotor dan Mobil Listrik, Kurangi Dampak Pemanasan Global

“Untuk saat ini, wilayah kita sudah terbebas dari perilaku buang air besar. Itu karena masyarakatnya sudah sadar dan fasilitas penunjang untuk buang air besar sudah memadai,” kata Asep kepada Sumeks, Senin (31/10).

Dia menerangkan, disamping masyarakat yang sebagian besar sudah memiliki tempat buang air sendiri, pemerintah juga sudah memfasilitasi dengan program Intalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).

“ODF juga terbantu oleh adanya program IPAL. Jadi sebanyak 50 rumah sudah punya pembuangan limbah rumah tangga termasuk air besar,” katanya

Dia berharap, dengan tidak adanya tingkah laku buang air besar maka tidak ada penyebaran penyakit berbasis lingkungan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kebersihan lingkungan dan menutup celah timbulnya penyakit yang berasal dari lingkungan.

“Saya selalu himbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan,” katanya. (eri)

0 Komentar