Sementara petani lainnya, kata dia, akan diberikan subsidi pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp 25 miliar untuk 50.000 petani di Kabupaten Bandung. “Dari jumlah petani sebanyak 142.000 petani di Kabupaten Bandung. Itu dalam rangka ketahanan pangan, dan juga untuk menjaga inflasi,” tuturnya.
Di Kabupaten Bandung secara keseluruhan, Dadang Supriatna mengungkapkan, ketersediaan pangan terutama padi mengakami surplus, kecuali telur. “Tentu dalam hal ini kedepan, saya akan melakukan inovasi bagaimana masyarakat bisa melakukan kegiatan usaha di bidang telur karena telur mengandung protein untuk kesehatan tubuh manusia,” tuturnya.
Menurutnya, untuk mengoptimalkan program pinjaman modal tanpa bunga dan tanpa jaminan, pihaknya akan bergerilya pada bulan Januari 2023 untuk turun dari desa ke desa di Kabupaten Bandung. “Saya ingin langsung bertemu dengan masyarakat, terutama berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) bahwa usia produktif di Kabupaten Bandung kurang lebih 50 persen. Ini luar biasa. Artinya, saya akan mengajak dan memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat melalui program yang tentunya bisa menumbuhkembangkan dan bisa membuka peluang baru membentuk usaha-usaha baru,” tuturnya.
Baca Juga:Sejarah Tahu SumedangProfil dan Biodata Enno Lerian
“Kalau misalkan Kabupaten Bandung punya 2 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Bandung, yang bergerak di bidang enterpreneur atau dibidang usaha, insya Allah ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung akan tetap stabil,” imbuhnya.
Dadang Supriatna menyebutkan pihaknya akan menggunakan teori ekonomi mikro. “Contohnya ekonomi mikro ini, bantuan dari pusat dan lain sebagainya. Ini saya harapkan penyedia barang itu, warga masyarakat Kabupaten Bandung,” katanya.
Kemudian langkah selanjutnya, kata dia, bagaimana membangkitkan para pelaku UMKM yang dikolaborasikan dengan pola market digital. Sehingga, mereka bisa terus melakukan kegiatan usahanya dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat Kabupaten Bandung.
Dia menjelaskan puluhan ribu paket sembako yang dibagikan di antaranya disalurkan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebanyak 15.000 paket sembako. “Paket sembako itu untuk para seniman, paseban, pelaku ekonomi kreatif dan lain sebagainya,” katanya.
Kemudian, Bupati menjelaskan bahwa melalui Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bandung dibagikan sebanyak 21.000 paket yang sudah diberikan kepada para buruh se-Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. “Sekarang ditambah lagi 10.000 paket”, tegasnya