Harga Sembako Meroket. warga Kelabakan

Harga Sembako Meroket. warga Kelabakan
Ade Rachmadi mengaku kehilangan omzet, akibat melonjaknya harga Sembako.
0 Komentar

sumedang, SITURAJA – Sejumlah ibu rumah tangga di Kecamatan Situraja mengeluhkan mahalnya harga sembilan kebutuhan pokok (Sembako).

Awal tahun 2023 ini kebutuhan rumah tangga dan sembako merangkak naik.

Meskipun kenaikan harga tidak begitu signifikan, namun banyak masyarakat terutama ibu rumah tangga yang merasa terbebani.

Salah seorang warga Desa Sukatali, Komariah, mengaku keberatan dengan pengeluaran sehari-hari, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, yang meningkat drastis.

Baca Juga:Cindy Tiara Berliyan Terpilih Tim Voli NasionalCegah Erosi Desa Mulyasari Bangun TPT

“Dari yang tadinya saya biasa belanja sehari Rp 50 ribu, sekarang menjadi Rp 70 – Rp 75 ribu,” katanya kepada Sumeks baru-baru ini.

Disebutkan, berapa kebutuhan dapur seperti bawang merah, cabe rawit dan telur mengalami lonjakan harga.

“Harga telur sebelumnya hanya Rp 24 ribu per kilo sekarang menjadi Rp 28-30 ribu” ujar Komariah.

Dua berharap, ada tindak lanjut pemerintah, untuk mengendalikan harga kebutuhan pangan terutama pada kebutuhan Sembako.

Terpisah, Ade Rachmadi, salah seorang pemilik warung sembako menjelaskan, salah satu penyebab kenaikan harga kebutuhan rumah tangga dipicu oleh kenaikan harga BBM pada akhir tahun 2022 lalu.

“Hampir semua barang mengalami kenaikan, salah satunya karena dampak kenaikan bbm sehingga ongkos angkut atau distribusi barang jadi meningkat akhirnya biaya produksi juga mengalami kenaikan” ucap Ade.

Ade juga mengaku, banyak pelanggan warungnya mengeluhkan hal itu.

“Tentunya berdampak pada menurunya daya beli masyarakat, sehingga omzet pun ikut anjlok,” pungkasnya. (cr)

0 Komentar