Childfree Menurut Pandangan Dan Pembahasan Agama

Childfree Menurut Pandangan Dan Pembahasan Agama
(Istimewa/Pinterest)
0 Komentar

sumedangekspres – Beberapa alasan yang menjadi pendukung childfree dalam lingkungan hidup, dan juga berasal dari anggapan bahwa krisis ekologi saat ini harus diatasi dengan mengurangi dan mengendalikan pertumbuhan populasi.

Di Indonesia, childfree mendapat tentangan dari para pemuka agama dan berbagai masyarakat, khususnya umat Islam. Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah bahwa keturunan merupakan tujuan perkawinan dan keturunan bahwa kodrat.

Pandangan agama melihat bahwa manusia adalah makhluk yang istimewa. Keistimewaan manusia sering diartikan sebagai posisi manusia di atas alam.

Baca Juga:Lagi Butuh Uang Cepat? Ini Cara Pinjaman Uang di Shopee Lewat Shopee Pinjam10 Resep Masakan Dengan Menu Sayuran, Olahan Sayuran Penurun Darah Tinggi!

Emosi yang terkait dengan childfree meliputi kegembiraan, kepercayaan diri, ketakutan, kejutan, kesedihan, jijik, kemarahan, dan antisipasi.

Indonesia adalah negara pronatalis yang sangat meyakini bahwa perkawinan anak adalah wajib sebagai hadiah, ahli waris dan keturunan.

Ketiadaan anak di Indonesia tentu mengandaikan pandangan tentang Islam sebagai agama islam dengan pengikut terbesar di Indonesia.  Childfree keputusan tidak memiliki anak, sedangkan Rasulullah SAW memerintahkan para pengikutnya untuk menikahi agar memiliki anak.

Adapun masyarakat yang memilih childfree juga didorong karena merasa lebih bahagia tanpa seorang anak.  Allah SWT yang menciptakan manusia dan seluruh alam semesta, sehingga Dia yang paling tahu konsep dan cara untuk berbahagia. Allah SWT berfirman:

قُلْ أَأَنْتُمْ أَعْلَمُ أَمِ اللَّهُ ۗ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَادَةً عِنْدَهُ مِنَ اللَّهِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

(Qul a antum a’lamu amillāh, wa man aẓlamu mim mang katama syahādatan ‘indahụ minallāh, wa mallāhu bigāfilin ‘ammā ta’malụn)

Artinya: “Katakanlah, ‘Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah?” (QS Al-Baqarah: 140)

Anak-anak adalah permata hati dan kebahagiaan bagi mereka yang masih berada dalah fitrah. Allah SWT berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَاْلأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَئَابِ

Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, berupa wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang.  Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali ‘Imran: 14)

Baca Juga:Nonton Our Blooming Youth Drakor Terbaru Episode 02 Sub Indo Resmi, DramaQu, Juraganfilm dan DrakorindoSejarah Masuknya Drama Korea Ke Indonesia

Dengan izin Allah SWT, anak memiliki rezeki yang disebutkan oleh Allah SWT bahwa anak terlebih dahulu diberi rezeki baru orang tuanya dan tentunya dengan berikhtiar sebelumnya. Allah SWT berfirman:

0 Komentar