Menyusuri desa-desa tradisional di Sumedang Contohnya Desa Rancapurut Sumedang Utara Dikenal Sebagai Kampung Surabi

Menyusuri desa-desa tradisional di Sumedang Contohnya Desa Rancapurut Sumedang Utara Dikenal Sebagai Kampung Surabi
Menyusuri desa-desa tradisional di Sumedang Contohnya Desa Rancapurut Sumedang Utara Dikenal Sebagai Kampung Surabi (RestaurantGuru)
0 Komentar

sumedangekspres – Contohnya Desa Rancapurut Sumedang, sahabat di pulau jawa pasti tau makanan tradisional yaitu serabi atau di jawa barat disebut surabi atau sorabi makanan pasar tradisional dari indonesia.

Pakar kuliner Bondan Winarno mengatakan, kemungkinan makanan Surabi dipengaruhi budaya kuliner India dan Belanda.

Surabi tetap eksis di tengah masyarakat Jawa hingga saat ini karena lebih populer di pulau itu daripada di pulau lain dan disebut-sebut sebagai makanan tradisional yang selalu diburu orang untuk disantap.

Baca Juga:Wisata Baru Jans Park Jatinangor, Sangat Cocok Untuk Liburan bareng Ayang!Keindahan Air Terjun Curug Gorobog, Yang Sangat Cocok Untuk Kumpul bareng Bestie!

Perlu kalian ketahui juga sob, bahwa kata serabi sendiri berasal dari bahasa jawa yaitu kata “rabi” yang berarti “menikah”.

Mungkin karena proses pembuatan serabi cukup singkat dan tidak terlalu lama, makanya masyarakat Jawa Barat menyebutnya “surab”.

Meskipun surabi dan serabi hampir memiliki nama yang sama, terungkap bahwa kedua masakan tradisional ini memiliki cara memasak yang berbeda, serabi solo biasanya dimasak dalam wajan, sedangkan surabi dimasak dalam oven tanah liat dan kayu.

Di Bandung, Sobat Surabi masuk pasar berupa kafe dengan berbagai varian rasa modern yakni Waroeng Setiabudhi Surabi dan Baso Kampung Jalan Dr. Halo No.189 Geger Kalong Bandung.

Namun penjual surabi hampir ada di setiap kota dan desa di Sumedang, namun mereka masih menggunakan kayu bakar secara tradisional dan biasanya buka pada pagi hari.

Juga di Desa Rancapurut Sumedang Utara-Sumedang, di sepanjang Jalan Raden Umar Wirahadi Kusumah dari Tegal Sar hingga Pertigaan Kanal Rancapurut, pekerja Surabi berjejer sekitar 50 meter.

Teman-teman, jam bukanya dari jam 16.00 sampai malam. Rata-rata jumlah pengunjung pada malam hari, terutama pada malam Minggu dan Senin malam, pengunjung harus mengantri.

Baca Juga:Tempat Wisata Sumedang Danau Situ Cilembang, Yang Sangat Cocok Untuk Berlibur Bareng Ayang!Coba Deh Kalian Berkunjung Ke Wisata Sumedang Puncak Damar Baros!

Wawan Hudawan, seorang pejabat dari desa Rancapurut, mengatakan bahwa “kebanyakan pengunjung biasanya datang pada malam hari, terutama pada hari libur, ketika bisa terjadi antrean.”

0 Komentar