Jembatan Terbelah Ekonomi Melemah

PASANG: Kepala UPTD PUTR Wilayah Tomo Teguh saat memantau pemasangan police line di Sasak Beureum bersama unsur lainnya, kemarin.
PASANG: Kepala UPTD PUTR Wilayah Tomo Teguh saat memantau pemasangan police line di Sasak Beureum bersama unsur lainnya, kemarin.
0 Komentar

sumedangeskpres, UJUNGJAYA – Kondisi jembatan ‘Sasak Beureum’ yang berada di jalur Kabupaten Ujungjaya-Conggeang sangat memprihatinkan. Jembatan yang melintasi Sungai Cipelang tersebut terbelah dengan panjang sekitar 15 meter, dengan celah retakan antara 10-15 Centimeter.

Hal itu disebebkan karena saaak tergerus arus Sungai Cipelang.

“Jembatan belah sudah sejak lama, namun pada mulai musim hujan saat ini sangat parah. Bahkan, terancam roboh karena belah memanjang dan mengalami juga retakan sekitar 10-15 centimeter,” ujar seorang warga setempat Weli saat berbincang dengan Sumeks, Selasa (9/1).

Dikatakan, kondisi jembatan sudah mulai miring. Padahal, sehari sebelumnya kondisi jembatan tidak terlalu miring.

Baca Juga:Bendungan Disposal JebolKades Licin Minta Kepastian CKJT

“Kemungkinan, sekali atau dua kali lagi hujan deras dan Sungai Cipelang meluap, jembatan terancam roboh akibat tergerus air. Saat ini juga sudah mulai miring,” jelasnya.

Disebutkan, jembatan ini sangat penting bagi mobilitas warga Conggeang, Ujungjaya dan sekitarnya. Jalur tersebut merupakan jalur sibuk yang biasa dipakai warga untuk berdagang, sebagai jalan alternatif atau pun lainnya.

“Jadi jika jembatan ini roboh, warga harus memutar ke Cijelag dengan memakai jalur Cirebon Bandung, ataupun memakai jalan Tol Cisumdawu yang cukup memerlukan biaya besar,” terangnya.

Sementara itu, Kepala UPTD PUTR Wilayah Tomo Teguh menuturkan untuk perbaikan kerusakan yang terjadi di Sasak Beureum sebenarnya sudah diusulkan sejak beberapa tahun lalu. Namun, sampai sekarang belum terealisasi karena memerlukan anggaran yang cukup besar.

“Saya sudah berkoordinasi ke Bidang Bina Marga dan pihak terkait. Ini sudah diusulkan ke anggaran Inpres atau Kementrian pusat. Begitu juga kita usulkan lagi di anggaran APBD tahun 2024 yang murni,” jelasnya.

Dikatakan, untuk mengantisipasi kerusakan yang dapat membahayakan warga yang melintas, dilakukan penanganan sementara. Yaitu dengan cara memberikan police line.

“Karena ini bebannya cukup mengkhawatirkan ada retakan sekitar 30 Centimeter dan belahan sambungan sekitar 10 Centimeter,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengutamakan dulu kendaraan kecil.

Baca Juga:Pelunasan Bipih Bisa Diangsur Dua TahapDPO APDESI : Desa Tetap Laksanakan Pemilihan BPD

“Untuk kendaraan berat mungkin akan berkoordinasi dengan kecamatan, kepolisian dan Danpos Ujungjaya supaya meminimalisir kendaraan berat masuk ke wilayah Ujungjaya maupun Cikamurang,” tuturnya.

0 Komentar