Siswa Antusias Sambut PTM Terbatas

Siswa Antusias Sambut PTM Terbatas
Kegiatan PTM Terbatas di SMAN 1 Sumedang diawasi Satgas Covid 19 SMAN 1 Sumedang, kemarin. (Foto: KEGGA KEGGYAN /SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas telah dilakukan di sejumlah wilayah Kabupaten Sumedang mulai Senin (30/8). Salah satunya di SMA Negeri 1 Sumedang.

Sejumlah siswa nampak antusias saat kegiatan belajar mengajar kembali dibuka.

Kepala SMAN 1 Sumedang Dadang Koswara menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan PTM mulai dari enam bulan terakhir.

“Ini telah ditunggu dari lama. Dari menjelang semester baru kami telah mempersiapkan PTM mulai dari prokes dan lainnya,” jelas Dadang kepada Sumeks, Senin (30/8).

Baca Juga:MTsN 3 Sumedang Mulai Gelar PTMMasyarakat Berharap Perbaikan Jalan Cicabe-Cisempur Segera Terealisasikan

SMA Negeri 1 Sumedang sendiri menerapkan sistem dengan satu angkatan perminggu dengan 50% dari jumlah siswa perangkatan Jumlah siswa yang masuk 216 siswa.

“Kami membagi tiap angkatan dengan kelompok A dan B. Sekarang kelas 10 kelompok A dulu yang masuk dengan 50% dari total siswa, besok baru yang kelompok B,” jelasnya.

Pihak sekolah sendiri mengikuti intruksi dari Dinas Pendidikan dengan satu minggu satu angkatan. Dimana, minggu terakhir melaksanakan BDR.

SMAN 1 Sumedang juga bekerja sama dengan dintek untuk melakukan trasing bila mana ada siswa yang terkonfirmasi.

Hal berbeda nampak di SDN Tegalkalong. Sekolah tersebut menerapkan sistim 33% perminggu.

Seperti diucapkan Kepala Sekolah SDN Tegal Kalong Ike Sulastri kepada Sumeks.

“Sudah diatur dengan guru, hari ini 205 orang anak masuk. Dengan semua kelas mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Namun dibagi kelompok siswanya menjadi tiga kelompok,” jelas Ike.

Baca Juga:Kementrian PUPR Siapkan 10 Unit Rumah dari 40 UsulanIJTI Sumedang Majalengka Gelar Muskorda

Hal unik nampak di SDN Tegalkalong. Salah seorang siswa kelas 2 kebingungan dan enggan masuk ke sekolah karena dirinya belum pernah bersekolah sebelumnya. Serta, harus melakukan Belajar Dari Rumah (BDR). Hal itu membuat sejumlah guru harus membujuk siswa tersebut untuk mau belajar di dalam kelas. (kga)

0 Komentar