YNWPS: Pendirian Kafe Solusi Ramaikan Kunjungan

YNWPS: Pendirian Kafe Solusi Ramaikan Kunjungan
Museum Prabu Geusan Ulun (Net/Illustrasi)
0 Komentar

SUMEKS, Kota – Kesepakatan kerja sama antara YNWPS dan The Lodge Group dilakukan untuk menaikan grade Museum. Tanpa merusak kontruksi bangunan Cagar Budaya dan meningkatkan daya tarik wisatawan.

Ketua Yayasan Nadzir Wakaf Pangeran Sumedang, Luky Djohari Soemawilaga atau Radya Anom menerangkan, pelibatan pihak ketiga dalam hal ini adalah The Lodge Group untuk membantu operasional penataan dan peningkatan kualitas Museum Prabu Geusan Ulun.

“Harus dipahami karena untuk meningkatkan kualitas Museum dan pemeliharaan destinasi wisata itu perlu banyak biaya. Makanya kita gandeng pihak ketiga,” ujarnya kepada Sumeks, belum lama ini.

Baca Juga:Pembukuan Tak Benar, Rp 36 Juta MelayangPermintaan Telur Meningkat, Harga Masih Murah

Dia membantah adanya perubahan kontruksi cagar budaya yang dalam hal ini adalah Museum PGU dalam rencana dan proses penataannya. Dalam upayanya tersebut, dia menyebutkan Bupati Dony Ahmad Munir senantiasa mengawasi.

“Menurut UU, Cagar Budaya itu tidak boleh diubah konstruksinya. Saya lebih paham UU ini. Apalagi ini juga diawasi oleh bupati,” ungkapnya.

Diterangkan, saat ini Museum PGU memiliki peringkat C atau Museum Grade C karena adanya kekurangan dalam segi Sarana Penunjang. Sarana penunjang tersebut adalah souvenir shop dan tempat makan minum yang memadai.

Rencana pembuatan Cafe tersebut, menurutnya, merupakan upaya untuk menambah sarana penunjang agar grade dari Museum PGU itu meningkat. Selain itu, dengan adanya tempat makan dan minum akan membuat daya tarik yang lebih terhadap wisatawan yang akan datang serta repetisi kunjungan.

“Ini untuk meningkatkan Grade Museum dan meningkatkan daya tarik wisatawan. Juga agar pengunjung itu tidak datang hanya sekali kesini, tapi bisa berulang-ulang,” katanya.

Dalam konsep pembuatan kafe tersebut, tempat makan dan minum ini akan bersifat terbuka serta diiringi oleh musik gamelan dan kecapi.

“Menurut KBBI, kafe itu kan tempat makan dan minum yang diiringi oleh alunan musik yang santai. Nanti kita sesuaikan dengan nuansa museum PGU, kita suguhkan alunan musik gamelan dan kecapi,” paparnya.

Baca Juga:Ahmad Doli Harap Alumni Kader Golkar Bersatu Kembali Konsolidasi KejayaanOptimalisasi Kebijakan, Menko Airlangga: Pemerintah Komitmen Tingkatkan Ekspor Komoditas dengan Nilai Tambah Lebih Besar

Dikatakan, alasan pembuatan cafe tersebut akan dikedepankan adalah sebagai etika kepada investor. The Lodge Group sebagai pihak ketiga tidak memberikan investasi dengan jumlah kecil.

0 Komentar