Waduk Jatigede Jadi Lautan Sampah

Waduk Jatigede Jadi Lautan Sampah
Petugas tengah mengevakuasi sampah dari Waduk Jatigede dengan mengerahkan dua alat berat, Senin (20/12). (Heri Purnama/SUMEKS)
0 Komentar

Diprediksi Mencapai 100 Truk

SUMEDANGEKSPRES.COM, Darmaraja – Tumpukan sampah di kawasan Waduk Jatigede semakin menggunung. Diprediksi, sampah yang berada di wilayah hamparan eks Desa Jatibungur Kecamatan Darmaraja, itu mencapai 100 truk.

Dan, selama tiga hari kebelakang, petugas dari lingkungan hidup dibantu TNI – Polri dan instansi lain serta warga, membersihkan sampah yang menumpuk di kawasan waduk blok Jatibungur.

Kepala UPTD Persampahan wilayah Jatigede, Edi menyebutkan, keberadaan sampah di Jatigede tidak akan pernah hilang. Setiap tahunnya, harus diagendakan pembersihan sampah seperti saat ini. Sebab, sebagian besar sampah berasal dari aliran air sungai Cimanuk.

Baca Juga:Cupang Jawara Dibandrol Lebih dari Rp 5 JutaSukasari – Lembang Belum Bisa Terwujud

“Sekarang dibersihkan tapi nanti akan kembali numpuk, ini sudah tidak bisa di hindari lagi, sebelum ada upaya untuk mengantisipasi sampah dari sungai cimanuk dan anak-anak sungai lainnya masuk ke Waduk Jatigede,” kata Edi.

Pihaknya berharap segera ada pembahasan serius untuk pengelolaan sampah di waduk tersebut.

“Ini harus segera dimusyawarahkan untuk mencari solusi terbaik agar waduk tidak selalu identik dengan tumpukan sampah,” ujar dia.

Edi menambahkan, untuk saat ini sampah akan dibuang ke areal yang memang masih wilayah genangan, rencananya sampah akan dikubur dalam lubang besar.

“Sementara sampah dibuang masih di areal dekat sini (Jatibungur), mungkin akan buat lubang besar dan sampah itu akan di kubur,” katanya.

Warga setempat, Osin menyebutkan, tumpukan sampah tersebut baru terjadi tahun ini. Kemungkinan sampah berasal dari aliran air sungai Cimanuk. Biasanya sampah tersebut numpuk di wilayah Wado, tapi karena air waduk belum maksimal, (masih surut), jadi sampahnya numpuk di Jatibungur.

“Baru tahun ini, kondisi sampah di sini numpuk, biasanya numpuknya di Wado,” kata dia. (eri)

0 Komentar