Warga: Ternak Ayam Penyebab Kesulitan Air Bersih di Desa Cikahuripan Sumedang

Warga: Ternak Ayam Penyebab Kesulitan Air Bersih di Desa Cikahuripan Sumedang
NET ILLUSTRASI
0 Komentar

sumedang, CIMANGGUNG – Kekeringan yang melanda beberapa titik di wilayah Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang diduga akibat pasokan air habis oleh perusahaan ternak ayam di Kampung Cibenda, Desa Cikahuripan Kecamatan Cimanggung.

Sulitnya sarana air bersih di Desa Cikahuripan itu dialami warga, terutama ketika musim kemarau melanda.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang peternakan ayam mulai dari memproduksi telur hingga membesarkan ayam sampai siap jual untuk konsumsi.

Baca Juga:Covid-19 Meningkat di Sumedang, PTM 50 Persen Tetap DilaksanakanDesa Pasirnanjung Sumedang Diharapkan Jadi Desa Wisata

Keluhan itu diungkapkan salah seorang penduduk RT 03 RW 10, Desa Cikahuripan Dede.

Dia mengaku akibat berdirinya ternak ayam itu berdampak kesulitan sarana air bersih.

“Susah (dapatkan air), malahan kering terus soalnya dari atas (perusahaan) ada sumur bor, dalemnya sekitar 200 meter. Jadi sumur warga juga kering airnya gak keluar,” kata Dede, Rabu (9/2).

Diakui Dede, pihak perusahaan itu sempat beberapa kali membantu warga dalam memenuhi kebutuhan air. Namun, kualitas air yang diberikan sudah dicampuri dengan kandungan kaporit.

“Mau dipakai buat makan atau minum juga takut malah jadi kenapa-kenapa. Daripada sakit, jadi cuma dipakai buat cuci-cuci baju atau piring aja,” tutur Dede.

Dede menerangkan, selama ini warga RW 10, Desa Cikahuripan dalam memenuhi kebutuhan dasar yaitu sarana air bersih, memanfaatkan sumur bersama yang ada di RW 10. Serta, ikut menarik air dari kecamatan tetangga.

“Ada sumur di RW10 buat warga, gak tahu dari desa dibikinnya apa emang swadaya RW10, cuman gak bisa semua dapet, jadi sisanya ikut pasang peralon buat salurin air dari Kecamatan Tanjungsari,” tuturnya.

Hal senada diungkapkan Ketua RT03 RW10, Desa Cikahuripan Asep Saepul.

Baca Juga:Mayat Mengambang di Tumpukan Sampah Waduk JatigedePria Asal Sumedang Jadi Pemain Terbaik Kompetisi E-Sport Nasional

Dia berujar, tak hanya sulitnya air namun berdirinya perusahaan itu juga cukup merugikan warga, salah satunya akses jalan yang rusak.

“Kendaraan-kendaraan besar kayak truk bawa pakan ayam, itu sering lewat dan satu hari kadang bisa 2 sampai 4 truk. Jalan jadi rusak dan pihak perusahaan diminta buat kasih bahan semen aja gak mau,” ungkapnya.

Asep menuturkan, pihak perusahaan itu seharusnya memberikan sedikit kontribusi kepada masyarakat Desa Cikahuripan. Akan tetapi, selain kurangnya perhatian kepada warga, keadilan dalam pemberdayaan putra daerah oleh perusahaan ternak ayam pun belum dirasakan.

0 Komentar