Sapi Desa Mekarbakti, Dorong Perekonomian Masyarakat

Sapi Desa Mekarbakti, Dorong Perekonomian Masyarakat
ilustrasi/nett
0 Komentar

sumedang, PAMULIHAN – Upaya agar bisa meningkatkan pemberdayaan warga sekaligus mendorong perekonomian desa dan masyarakat. Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, manfaatkan potensi secara maksimal.

Seperti dikatakan Kasi Pemerintahan Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan Komarudin keterlibatan ibu ibu PKK dan warga, dalam mendorong perekonomian di wilayahnya membuat olahan makanan dari susu dijadikan kerupuk. Namun meskipun mereka bisa membuat olahan dari susu tapi terkendala di pemasaran.

Susu perah merupakan potensi yang menjanjikan ada sekitar 50 persen jumlah KK di desa mayoritas beternak sapi

Baca Juga:Gugatan Praperadilan Kades Cilengkrang dan Oknum Anggota DPRD Sumedang Ditolak HakimPandemi Covid-19 Jadi Masalah Pelik di Masyarakat

“Hasil perahan susu dari warga ternak sapi menghasilkan sekitar 5500 liter dalam sehari. Namun kendalapun tetap ada saat ini hasilnya berkurang penyebabnya pakan untuk ternak sapi,” keluhnya.

Ia berharap kepada pemerintah agar ada dukungan terhadap pengadaan pakan dan pengelolaan limbah, dan itu sangat meringankan bagi para peternak sapi yang menjadi salah satu peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan.

Sebelumnya Sekretaris Desa Mekarbakti Kecamatan Pamulihan, Mulyana mengatakan dalam upaya pemberdayaan serta meningkatkan perekonomian warga itu berangkat atas dasar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2021.

“Kita dasar aturannya Perpres Nomor 104 Tahun 2021. Penggunaan DD (Dana Desa) ada untuk ketahanan pangan 20 persen,” kata Mulyana, Senin (28/2).

Penggunaan Dana Desa yang dimaksud Mulyana itu adalah program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 2O persen dari anggaran DD.

Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tersebut memuat tentang rincian anggaran pendapatan dan belanja negara dengan tahun anggaran 2022.

“Karena kita banyak peternak sapi, jadi kita bikin konsep perencanaan untuk memanfaatkan potensi yang ada,” tuturnya.

Baca Juga:Satpol PP Pantau Alun-alun SumedangBugen Pizza, Berawal Dari Hobi, Kini Menjadi Usaha

Ia menjelaskan, konsep tersebut nantinya dilakukan dengan menggunakan 20 persen Dana Desa untuk dibelikan sapi.

“Rencananya mau beli ternak sapi daging jadi bukan sapi perah. Tujuannya supaya bisa terjual dengan keuntungan bagi hasil,” imbuh Mulyana.

“Jadi kita beli sapi di harga Rp15 juta (rupiah) disimpan di warga yang mau merawat sapinya sampai siap jual dengan harga bisa minimal di Rp20 juta rupiah,” tambahnya.

0 Komentar