SMAN 2 Cimalaka Harapkan Pemerataan Siswa

SMAN 2 Cimalaka Harapkan Pemerataan Siswa
Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 2 Cimalaka, Hendrik Setiadi atau yang lebih akrab dipanggil Hendrik Jepang saat memulai pembicaraan, Rabu (7/6) (ASEP NURDIN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, CIMALAKA – SMAN 2 Cimalaka, salah satu sekolah menengah di Kabupaten Sumedang yang jauh dari hiruk-pikuk kehidupan kota.

Apalagi lalu-lalang bising knalpot sepeda motor yang bikin rombeng telinga, nyaris tak pernah terdengar.

Wajar saja, lantaran kompleks Pendidikan SMAN 2 Cimalaka berada di ujung aspal yang sudah tak mulus lagi.

Baca Juga:Dony – Desi Mencuat untuk Pilgub 2024, PAN Ingin Memberikan Manfaat Warga JabarAngkot Mengetem, Jalan Kebonkol Kembali Macet

Beberapa siswi tampak asyik ngobrol di salah satu pojok taman, sambil melahap jajanan di sela-sela jam istirahat. Mereka usai mengerjakan salah satu materi  tugas ujian akhir semester.

Suasana hening dan sejuk sangat mendukung bagi sebuah tempat pendidikan, yang memang keberadaannya di kaki Gunung Tampomas.

Wajar saja jika setiap orang akan betah untuk berlama-lama di sana.

Dan, memang ada beberapa sekolah dan perguruan tinggi yang berdekatan dengan SMAN 2 Cimalaka.

Namun sayang, sekolah milik pemerintah itu tak banyak dilirik masyarakat Cimalaka.

Faktanya, dari target 126 calon siswa, baru 36 yang mendaftar. Sedangkan pendaftaran tahap pertama tinggal beberapa hari lagi akan ditutup.

“Kultur masyarakat di sini sangat kuat. Jika orang tuanya bersekolah di sekolah B, maka anaknya pun akan disekolahkan di sekolah B,” kata Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAN 2 Cimalaka, Hendrik Setiadi atau yang lebih akrab dipanggil Hendrik Jepang memulai pembicaraan, Rabu (7/6).

Baca Juga:Poster Pembukaan Kawasan Wisata Citengah Hoaks, Pantauan di Lapangan, Tidak Ada AktifitasDestana Rancamulya, Siap Hadapi Jika Ada Bencana

Selain itu, lokasi sekolah yang berada di paling ujung dan tak dilalui angkutan umum, mungkin salah satu alasan orang tua tak menyekolahkan anaknya ke sana.

Padahal, setiap hari ada beberapa angkutan kota sengaja mengantarkan siswa yang menjadi penumpangnya ke SMAN 2 Cimalaka.

Pun begitu saat jam pulang sekolah, beberapa angkutan kota tampak ngetem di pintu gerbang sekolah.

“Sebetulnya segala strategi telah kita upayakan, salah satunya mengumumkan pendaftaran melalui berbagai platform media sosial,” ujarnya.

Bahkan selain biaya sekolah nol rupiah, pihak sekolah pun  mengupayakan Program Indonesia Pintar (PIP) dan semua bisa dicairkan.

“Malah sarana dan prasarana di SMAN 2 Cimalaka lebih wah,” ucapnya.

0 Komentar