Atlet Gulat Ilegal Bertanding di Porprov

Atlet Gulat Ilegal Bertanding di Porprov
Para atlet gulat siap bertanding saat mengikuti apel jelang pelaksanaan Porprov cabang olahraga gulat di Kabupaten Bandung Barat, baru-baru ini -ist-
0 Komentar

sumedangekspres, BANDUNG – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar disorot pengurus KONI daerah se Jawa Barat. Pasalnya, KONI Jabar sebagai penanggungjawab panitia penyelenggaraan Pekan Olahraga Propinsi ini membuat keputusan kontroversi.

Salah satunya, dari Kontingen Kabupaten Bandung yang mengaku kecewa karena atlet ilegal Bekasi  bertanding di Porprov Jabar. Lebih parahnya lagi, KONI Jabar  melegalkan tujuh pemain gulat  ilegal Kota Bekasi. Padahal, ketujuh pegulat itu tidak ikut dalam babak kualifikasi Porprov yang digelar tahun lalu.

Kontingen Kabupaten Bandung yang juga pelatih Gulat asal Kabupaten Bandung Bambang Erawan menjelaskan hal tersebut kepada wartawan di Soreang.

Baca Juga:Dua Hari Pencarian, Korban Tenggelam di Sungai Citarum Belum DitemukanFestival Tunas Bahasa Ibu, Tumbuhkan Budaya

“Saya ingatkan ketujuh atlet gulat itu tidak ikut alam babak kualifikasi Porprov. Nah disinilah kontroversinya,” tegas Bambang saat monitoring atlet gulat Kabupaten Bandung, Minggu (13/11).

Info yang dihimpun Bambang, pegulat ilegal itu tetap turun dan bermain di Porprov Jabar 2022. Akibatnya, Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jabar bersama tuan rumah Porprov Jabar 2022 Kabupaten Bandung Barat serta 26 Pengcab PGSI Kabupaten/Kota se-Jabar mengaku kecewa.

“Perlu disampaikan bahwa sejak tidak fairnya permainan ini, banyak yang akan mengundurkan diri dari pertandingan tersebut. Bahkan, saking kesalnya dengan keputusan sepihak KONI Jabar, Ketua Teknikal Delegate Cabor Gulat, Roni Gunawan akan mengundurkan diri pada Senin di perhelatan Porprov Jabar 2022 ini,” tambahnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Panpel Cabor Gulat  Porprov Jabar 2022 Cecep Ahmad Sudrajat. Dia mengatakan tujuh pegulat yang disahkan ini merupakan atlet Jawa Timur. Mereka tiba-tiba saja bermain di Porprov Jabar 2022 tanpa melewati babak kualifikasi terlebih dahulu.

“Ada apa dengan KONI Jabar yang dengan sepihak mengesahkan tujuh Pegulat asal Jatim untuk membela Kota Bekasi. Sudah parah kalau demikian.” katanya heran.

Dia menuturkan, sebagai induk olahraga, KONI Jabar dinilai telah  mengabaikan tugasnya, bahkan seharusnya mendengar apa yang menjadi keluhan cabor.

“Ini kan parah, KONi Jabar bukannya merespon masukan, ini malah membuat keputusan yang merugikan para cabang olahraganya,” tandasnya.

0 Komentar