Tiga Program Unggulan Puskesmas Sukagalih

Tiga Program Unggulan Puskesmas Sukagalih
Kepala Puskesmas Sukagalih Ida Warlinda S Kep Ners
0 Komentar

sumedang, KOTA – Awal Tahun 2023, Puskesmas Sukagalih fokus kepada tiga program unggulan bidang kesehatan.

Antara lain, program penanganan stunting, program deteksi dini penyakit tidak menular serta program Desa Siaga Sehat Jiwa ( DSSJ).

“Bulan Januari 2023 ini, kita menitik beratkan kepada program penanganan stunting,” kata Kepala Puskesmas Sukagalih Ida Warlinda S Kep Ners, kepada Sumeks Selasa (17/1).

Baca Juga:Koordinasi P4K Berlangsung di Desa CimanggungPembinaan Atlet, Menghadapi PON 2024

Lantaran kata Ida, bulan Februari mendatang, akan membuka raport lagi tentang evaluasi stunting di bulan tahun 2023.

“Program penanganan stunting, kita sekarang fokus kepada New Zero stunting. Jadi tidak ada lagi stunting yang baru di wilayah kami, yaitu dengan melaksanakan pendampingan terhadap calon pengantin ( Catin ),” ujarnya.

Dikatakan, pendamping terhadap Catin, sudah berjalan dari tahun 2022 dan kita lanjutkan di 2023.
“Tahun 2022 kita mendampingi konseling terhadap Catin ini di Puskesmas saja,” sebutnya.

Sedangkan tahun 2023, dia mempunyai program yang bekerjasana dengan Kantor Urusan Agama ( KUA ) untuk melakukan pendampingan, konseling dan pemberian tablet tambah darah, di kantor KUA pada saat pasangan Catin itu menikah.

“Tujuannya, untuk mempersiapkan kehamilanya, sehingga kehamilan sehat dan melahirkan bayi yang sehat tidak melahirkan bayi stunting di masa yang akan datang,” tuturnya.

Kemudian untuk program deteksi dini untuk penyakit tidak menular, pihaknya masih fokus pada pemeriksaan penyakit gula darah gratis.

“Ini sudah berjalan dari tahun 2022 kemarin, dan kita sudah melaksanakan di setiap desa wilayah kerja kami, untuk pemeriksaan gula darah gratis ini,” katanya.

Baca Juga:Ratusan Polisi Kawal Demo PT SBGKomitmen HIMBARA Dukung Hilirisasi Industri

Sedangkan program yang ketiga yaitu program DSSJ, yaitu penanganan Orang Dalam Gangguan Jiwa ( ODGJ ).

“Di wilayah kerja ada 40 orang lebih yang terdata yang masuk kategori ODGJ berat, kami melakukan pendampingi kepada ODGJ ini, sudah empat kali dalam tahun 2023 ini,” terangnya.

Antara lain, melakukan pendampingan untuk meminum obat secara teratur, kemudian melihat perkembangannya Apakah semakin berat atau memang harus dirujuk?

“Ini sudah berjalan, bekerja sama dengan desa-desa di wilayah kerja kami,” ungkapnya.

Disebutkan, setiap desa sudah mempunyai satu tim DSSJ, yang berhubungan dan berkoordinasi dengan Puskesmas, termasuk penanganan ODGJ yang ngamuk atau berkeliaran di jalan.

0 Komentar