Meskipun menggunakan toksin, perawatan Botox dianggap aman dan telah digunakan bertahun-tahun untuk perawatan neurologis dan optalmologis. Selain manfaat kecantikannya, Botulinum Toxin juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi tertentu yang penyebab utamanya adalah kontraksi otot. Perawatan Botulinum Toxin dapat menghilangkan gejala dengan melemaskan otot yang menyebabkan masalah dari awal. Ini termasuk:
- Migrain Kronis
- Distonia Serviks (kontraksi otot leher)
- Hiperhidrosis (keringat berlebihan)
- Disfungsi Kandung Kemih atau Kandung Kemih Terlalu Aktif
- Blepharospasm atau Berkedip Tidak Terkendali
- Strabismus atau Juling
- Kontraksi Otot
- Cerebral Palsy (sebuah kondisi neurologis di mana otot berkontraksi menarik di anggota badan seseorang menuju pusat tubuhnya)
- Keringat Ketiak Berlebihan
Proses Perawatan dengan Botox
Sebelum perawatan dilakukan, pasien dapat memilih untuk mematirasakan kulitnya untuk mencegah rasa tidak nyaman. Yang bisa dilakukan dengan:
- Menyuntikkan obat pemati rasa
- Mengaplikasikan krim pemati rasa sejam sebelum prosedur dilakukan
- Memberikan sensasi dingin ke area target selama 10 menit
Perawatan dengan botox sederhana dan cepat. Yang melibatkan penyuntikkan toksin botulinum dalam dosis kecil dan terkendali ke area kunci di sekitar kerutan menggunakan jarum kecil. Tergantung area target dan tujuan dari tindakan tersebut, lebih dari satu suntikan mungkin diperlukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Prosedur ini sangat efektif karena toksin mampu melemaskan otot.
Baca Juga:Kylie Jenner Sindir Alis Selena Gomez, Netizen Julid!Wow! Intip Pemandangan Ruas Jalan Tol Cisumdawu Sumedang
Saat digunakan untuk tujuan menghilangkan kerutan, zat ini melemaskan otot yang berkontraksi setiap seseorang menggerakan wajahnya, seperti tersenyum, cemberut, atau tertawa.
Dengan memasukkan botulinum toxin ini, otot wajah menjadi rileks dan kulit menjadi lembut dan tanpa kerutan.