Debat Perdana Capres Jadi Ajang Saling Serang: Mengapa Seperti Itu?

Debat perdana Capres jadi ajang saling serang
Debat perdana Capres jadi ajang saling serang(antarafoto)
0 Komentar

sumedangekspres-Debat perdana Capres jadi ajang saling serang, debat perdana dilaksanakan pada 12/12/2023 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta. Sebelumnya debat perdana capres semalam sangat ditunggu oleh masyarakat karena masyarakat yang akan memilih siapa yang akan jadi pemimpin Indonesia 5 tahun mendatang.

Saat berlangsungnya acara para calon presiden saling serang sejak awal. Capres 01 Anies Baswedan dan calon 02 Prabowo Subianto bahkan saling “buka kartu” dengan sengit. Prabowo bahkan sampai dua kali ‘mengeluarkan’ jurus-jurus pencak silatnya saat membalas ‘serangan’ Anies.

Di barisan kursi penonton, para pendukung masing-masing pasangan calon berteriak memberikan dukungan.

Baca Juga:FYP Tiktok Dosen Lamar Mahasiswi H-1 Sidang di Sumedang: Usia Jauh Tidak Jadi Halangan!SMA IT Insan Sejahtera Berprestasi: Dua Siswi Ikuti Ajang Bergengsi TIMO 2023!

Debat capres, semalam, mengangkat tema ‘Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi’. Debat dipandu dua moderator, Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel dari TVRI.

Sebelas panelis datang lengkap, namun hanya diam menjadi saksi karena pertanyaan-pertanyaan yang mereka buat dibacakan moderator, dan panelis sama sekali tak boleh ikut menanggapi atau memberikan pertanyaan lanjutan. Suasana debat memanas saat Prabowo merespons jawaban Anies atas pertanyaan terkait rendahnya kepercayaan publik terhadap partai politik. Suara Prabowo sedikit meninggi.

“Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa. Saya yang mengusung Bapak. Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur,” kata Prabowo.

Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak otoriter. Baginya, pemerintah masih menjamin berjalannya proses demokrasi sampai saat ini.

Sebab, saat Pilgub DKI Jakarta 2017 berlangsung, Gerindra adalah partai politik (parpol) oposisi pemerintah.

“Kalau Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi gubernur,” ujar Prabowo.

Prabowo lantas bercerita tentang apa yang dilakukan Anies saat hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta, dulu.

“Saya waktu itu oposisi Mas Anies, Anda ke rumah saya. Kita oposisi, Anda terpilih,” kata Prabowo.

Baca Juga:Agrowisata Perkemahan Akan Digarap di Conggeang: Banyak Sekali Potensi Wisata di Sumedang!KPU Tingkatkan Partisipasi Masyarakat Sumedang dalam Pemilu!

Dalam jawabannya, Anies membeberkan bahwa soal proses demokrasi berkaitan dengan tiga poin, yakni kebebasan berbicara, partai oposisi yang bebas mengkritik pemerintah, dan proses Pemilu yang netral dan transparan.

Anies mengatakan, baik pemerintah yang berkuasa maupun oposisi sama terhormatnya. Namun, Prabowo, kata Anies, tak kuat menjadi oposisi pemerintahan Jokowi.

0 Komentar