Mengulik Sejarah Perses Sumedang Klub Sepak Bola Kebanggan Warga Sumedang

Mengulik Sejarah Perses Sumedang Klub Sepak Bola Kebanggan Warga Sumedang
Mengulik Sejarah Perses Sumedang Klub Sepak Bola Kebanggan Warga Sumedang(istimewa/sumedangtandang.com)
0 Komentar

sumedangekspres – Mengulik Sejarah Perses Sumedang Klub Sepak Bola Kebanggan Warga Sumedang

Perses (Persatuan Sepak Bola Sumedang) Perses Sumedang adalah salah satu klub yang menjadi kebanggan masyarakat Kabupaten Sumedang.

Saat ini Perses Sumedang berlaga di Liga 3 Seri 1 Jawa Barat. Klub yang memiliki julukan Laskar Insun Medal ini nyatanya telah cukup lama untuk berkiprah di persepakbolaan di Jawa Barat bahkan Indonesia.

Baca Juga:Kunjungan Wisatawan ke Jabar Menurun, Baru 80 Persen Dari TargetJanji Cak Imin Bangun 40 Kota Setara Jakarta, Pengamat : Tidak Realistis dan Tidak Masuk Akal

Perses Sumedang sendiri resmi berdiri pada tahun 1950 hal itu karena tahun 1950 sendiri tercantum pada logo resminya.

Perses Sumedang merupakan salah satu klub asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui keputusannya dalam kongres pembagian zona pertandingan pada masa itu.

Kedelapan asosiasi sepak bola yang menandatangani resolusi tersebut, yakni Persidja (Jakarta), Persib (Bandung), Persikas (Subang), Persika (Krawang), Persik (Kuningan), Perses (Sumedang), Persigar (Garut) dan Persitas (Tasikmalaja). Dari sana dapat diketahui bahwa Perses Sumedang pada era itu merupakan salah satu asosiasi atau perhimpunan sepak bola di Jawa Barat yang bernaung kepada PSSI.

Pada masa perserikatan Perses merupakan sebuah perserikatan di bawah naungan PSSI untuk tingkat nasional. Namun pada era sepak bola profesional, sebuah klub sepak bola harus bernaung pada sebuah perusahaan.

Perses Sumedang yang saat itu pernah bernaung pada sebuah yayasan. Tahun 2017, Perses Sumedang bernaung pada sebuah Yayasan bernama Tembong Agung. Saat itu, Ketua yayasannya dipegang oleh Teteng dan manajernya adalah Jafar Sidik (legenda Persib Bandung era 80-an).

Lalu pada 2021 Yayasan Tembong Agung menjadi sebuah perusahaan bernama CV Dangiang Sumedang. Tapi untuk status Perses sejauh ini masih semi profesional jadi para pemain Perses boleh tidak dikontrak dan tidak boleh ada pemain asing.

Pasca perubahan dari yayasan ke bentuk CV Perusahaan, maka sejak saat itu pula Perses Sumedang telah berdiri sendiri dan tidak diperbolehkan menerima anggaran dari APBD Sumedang.

Baca Juga:Wisata Alam Terbaik Sumedang Saat Libur Nataru 2024, Wisata Mata Air Sirah CipelangRumah Jadul Ratusan Tahun di Conggeang Yang Diminati Jutawan

Jadi untuk sekarang Perses Sumedang memperoleh sumber dana dari para pecintanya dan dana dari pengurus-pengurusnya. Dan ada juga dari 3 orang para pengusaha yang membantunya.

Untuk anggarannya sendiri diperkirakan dibutuhkan lebih dari Rp 1 milyar untuk mendanai usia 17 dan Liga 3 bagi Perses Sumedang saat kompetisi bergulir. Meski Kondisi keuangan yang sulit tapi Perses harus tetap berjalan.

0 Komentar