Korban Longsor Cimanggung Minta Kepastian Relokasi

Korban Longsor Cimanggung Minta Kepastian Relokasi
Rencana tempat relokasi warga korban longsor Cimanggung di sekitar perumahan PT SBG masih terlihat kosong belum ada pengerjaan tempat relokasi. (istimewa)
0 Komentar

sumedang.jabarekspres.com – Korban longsor Cimanggung saat ini masih tinggal di rumah susun (rusun) Kecamatan Rancaekek. mereka pun berharap tempat relokasi yang rencana dibangun tahun ini segera terealisasikan.

Seperti dikatakan salah satu pengungsi Pasaribu, 39. Dia berharap jika tempat relokasi sudah selesai dibangun, tentunya bersama warga lainya bisa kembali pulang dan tidak lama-lama tinggal di tempat pengungsian.

“Kami tinggal di rusun dan pingin pindah yang katanya pemerintah mau buatkan tempat relokasi karena sudah lama tinggal di pengungsian ,”kata Pasaribu, belum lama ini.

Baca Juga:Minim PJU, Pengaruhi Kenyamanan PengunjungCimalaka Gelar Pelantikan Ketua RT dan RW

Dia menjelaskan rumah yang dimilikinya di komplek perumahan Kampung Daud sudah hancur. Mereka sudah setahun lebih tinggal di rumah Gedung apartemen transit Propinsi Jawa Barat Desa Cangkuang Kecamatan Rancaekek sebagai tempat relokasi sementara pengungsi korban longsor Cimanggung.

Diberitakan sebelumnya, Camat Cimanggung Dik Dik Syeh Rizki mengatakan untuk pelaksanaan pembangunan termasuk anggaran tempat relokasi itu dari Kementerian PUPR.

“Tahap pertama, tempat relokasi korban longsor itu anggaranya dari Kementerian PUPR. Sedangkan, tempat relokasi tersebut berlokasi di sekitar perumahan PT SBG yang akan di bangun sebanyak 30 unit,” terang Dik Dik.

Ia menjelaskan Perumahan PT SBG tersebut masuk wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung. “Pembangunan itu Insya Allah akan dilaksanakan pada triwulan 1 tahun 2022 ini,” jelasnya.

Menurutnya, sebenarnya tempat relokasi korban longsor itu ada di dua tempat. Selain di sekitar perumahan PT SBG juga ada di wilayah Kecamatan Tanjungsari, tepatnya di sekitar Desa Cinanjung, Kecamatan Tanjungsari.

Namun, kata Dik Dik, sejauh ini pelaksanaan pembangunannya  belum dipastikan kapan dilakukan.

“Kami masih berkoordinasi dengan pihak terkait di Kabupaten Sumedang yakni BPBD untuk pelaksanaan pembangunan tahan dua,” jelasnya.

Baca Juga:Tahun Baru Imlek, Wisatawan Tumpah Menuju JatigedeMinyak Goreng Langka, Pemerintah Jual Minyak Satu Harga

Peristiwa bencana longsor yang terjadi pada 9 Januari 2021 lalu  memakan korban jiwa sebanyak 40 orang itu. Rencana merelokasi para korban sudah satu tahun lamanya, penantian tersebut kini hampir tercapai. (kos)

0 Komentar