Kisah Sunda Ratna Inten Dewata

Kisah Ratna Inten Dewata
Kisah Ratna Inten Dewata/pinterest
0 Komentar

sumedangekspres – Kisah Ratna Inten Dewata Dalam cerita dan legenda masing-masing daerah dan kota di Indonesia terdapat ikon yang memiliki ciri khas dan menjadi daya tarik tersendiri. Keanekaragaman budaya, geografi, budaya dan produktivitas masyarakat nusantara memberikan julukan tersendiri bagi setiap daerah.

Van Java de Switzerland” adalah julukan Kota Garut, dengan latar panorama alam yang indah mengingatkan pada Swiss (Swiss). Kota yang dikelilingi oleh gunung berapi demikian menawarkan udara yang sejuk dan tentunya pemandangan yang memanjakan mata akan keindahannya.

Pada abad ke-20, Garut dikenal sebagai salah satu tujuan wisata paling populer. Tidak hanya domestik tetapi juga wisatawan mancanegara. Itupun sudah banyak penginapan dan administrasi pariwisatanya cukup kompeten.

Baca Juga:Legenda Sunda Nyi RengganisAplikasi Trading Forex Terpercaya Rekomendasi Untuk Pemula

Selain penginapan, Garut sudah memiliki kantor pariwisata yang terletak di depan stasiun Garut. Tujuan dari dinas pariwisata ini adalah untuk membantu wisatawan mendapatkan informasi tentang Garut.

Keindahan Kota Garut diabadikan oleh Herman Benjamins dan Johannes Snelleman dalam Encyclopedia van Nederlandsch-Indie (Ensiklopedia Hindia Belanda) terbitan tahun 1917. Julukan Belanda Mooi Garoet atau Garoet Mooi muncul saat itu sebagai ungkapan kekaguman terhadap tempat wisata terkenal itu.

Mooi Garoet yang artinya Garut Indah atau Endah Garut. Pujian klasik untuk keindahan kolonial Belanda.

Pada tanggal 8 Desember 1960, Presiden Indonesia Soekarno mengunjungi Garut. Dalam kunjungannya, Soekarno menganugerahi Kota Garut dengan julukan “Kota Intan”. Julukan kota intan bukan berarti Garut merupakan penghasil intan. Pantulan lampu kota membuat Sungai Cimanuk berkilau bak butiran intan di malam hari.

“City of Diamonds” juga bisa diartikan sebagai kota yang indah, tertata, aman dan nyaman.

Namun jika merujuk pada sejarah berdirinya Garut sendiri sangat erat kaitannya dengan berdirinya Timbangenten yang rajanya pada saat itu adalah Dalem Pasehan atau Prabu Permana Di Putang yang memiliki putra Maraja Inten Dewata atau Ratu Ratna.

Pengertian Dewata. Inten sama dengan Intan dalam bahasa Indonesia, permata yang bersinar, kemungkinan Prabu Jaya Dewata (Prabu Siliwangi karena keindahannya gemerlap permata karena keindahannya) menikahkan Ratu Inten Dewata dengan salah satu istrinya. Pada tahun 1950-an beberapa situs yang diyakini sebagai bekas kerajaan Tambangaten diteliti secara khusus. Diantaranya tempat Korobokan, Cipanas dan Gunung Putri.

0 Komentar